Sabtu, 31 Oktober 2015

Stand Up for Love

Good day again reader, semoga-semoga and semoga kita dalam keadaan baik-baik saja bebas lakukan yang kita suka berteman dengan siapa saja, I'm single single and very happy. OOpss,, bukan snack ya... xixixixi,wkwwkwk.
Lagu kadang dapat menggambarkan perasaan someone. Dan bla, bla, bla. Kata pengantar gua paling kagak dibaca. Oke, langsung aja dicopas lirik lagunya. Semoga beruntung.
 
Stand Up for Love
 
There are times I find it hard to sleep at night
Ada saat-saat dimana aku sulit tidur di malam hari
We are living through such troubled times
Hidup kita penuh dengan persoalan
And every child that reaches out for someone to hold
Dan anak-anak yang butuh seseorang tuk dijadikan sandaran
For one moment they become my own
Seketika mereka seolah diriku sendiri

II
And how can I pretend that I don’t know what’s going on?
Dan bagaimana mungkin aku bisa berpura-pura tak tahu yang terjadi
When every second and every minute another soul is gone
Jika setiap detik dan setiap menit ada jiwa yang hilang

III
And I believe that in my life
Dan aku yakin dalam hidupku
I will see an end to hopelessness
Kan kulihat akhir dari keputusasaan
Or giving up Or suffering
Atau situasi menyerah atau penderitaan

CHORUS
Then we all stand together this one time
Jika kita bersama-sama kali ini
Then no one will get left behind
Maka takkan ada yang tertinggal
And stand up for life
Dan berjuang demi hidup
Stand up and here me sing
Berjuang dan di sini aku bernyanyi
Stand up for love
Berjuang demi cinta

I'm inspired and hopeful each and everyday

Aku penuh gairah dan penuh harap setiap hari
That's how I know that things are gonna change

Begitulah kenapa aku tahu bahwa segalanya akan berubah

Back to II, III
CHORUS


And it all starts right here

Dan semuanya dimulai di sini
And it starts right now

Dan semuanya dimulai saat ini
One person stand up

Satu orang berjuang
And the rest will follow
Dan yang lainnya akan mengikuti
For all the forgotten

Untuk semua orang yang terlupakan
For all the unloved

Untuk semua yang tak merasakan cinta
I'm gonna sing this song

Kan kunyanyikan lagu ini

Jumat, 30 Oktober 2015

Angin Sedang Berhembus

Good day readers, semoga para pembaca yang budiman selalu bahagia dan sentosa. Aamiin. Oke, kali ini mbaknya Zaki bakal ngebagiin lagu yang lumayan dapat membuat anda semua semangat dalam menjalani kerasnya hidup di kota. Hehehe. Maklum banyak anak kos disekitaran saya. Hihihi..... Oke, langsung aja disimak liriknya, kalo bagus bolehlah untuk dibuat status palsu setengah hati kujalani cinta karna aku tak suka denganmu..... :-v
 
 
Angin Sedang Berhembus
Voc: JKT 48
 
Di muka Bumi yang hampa dan telah berubah ini
Kehilangan semua kata hanya berdiri dan diam
Darimanakah aku sebaiknya memulainya
Dalam keputusasaan kumencari cahaya

Oh, Tuhan yang ada di suatu tempat
Sekali lagi
Aku mohon bentangkanlah
Dunia yang baru di Bumi ini

Tetap ke masa depan
Angin pun sedang berhembus
Dan terasa di pipi pertanda kehidupan
Meskipun begitu aku
Terus hidup dengan kuat
Ya dari menyusun semua batu bata ini pun
Dimulai sajakah

Luka dari ingatan akan menjadi bekas luka
Di dalam kesakitan akan terlahir kebaikan
Siapa yang sebaiknya kupeluk terlebih dulu
Dalam kehangatan kita bicarakan mimpi

Ya sejumlah air mata tercurah
Kuingin kau membagi beban padaku
Kini ku tak akan berdiam diri

Tetapi ke masa depan
Cinta kan terus berlanjut
Sesama manusia pun pasti saling berharap
Meskipun begitu aku mulai melaju selangkah
Dengan mengambil harapan yang terlupakan di sana
Dimulai sajakah?

Tetapi ke masa depan angin pun sedang berhembus
Jika pejamkan mata pasti akan terasa
Memang ke masa depan lah angin pun sedang berhembus

Walaupun kehilangan semua dan kebingungan
Yang pasti adalah aku berada di tempat ini
Singkirkan semua puing yang halangi jalan kita
Hidup momen ini

Jikalau angin pun tidak lagi berhembus
Tak ada dunia dimana angin menghilang
Di saat apapun bagaikan sedang terus bernafas
Walau hari ini jadi hari yang berat sekalipun

Hal yang kita bisa
Di mulai sajakah


Kamis, 15 Oktober 2015

PENELITIAN PENDIDIKAN “ PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN”

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI………………………………………………………………………  i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…….………………...…………………………..……..  1
1.2 Rumusan masalah……………………….……….…………………...... 1
1.2 Tujuan………………………….……….…………………...…………. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Masalah ………………………………………....……….    2
2.2     Identifikasi Masalah….…………….….……………………………..   2
2.3     Memilih Masalah Penelitian………..…...…………………………...     4
2.4     Perumusan Masalah ……………………………................................    5
2.5     Unsur-Unsur Masalah Penelitian……………………………………     6

BAB III KESIMPULAN…….…………………………….……………………   7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….   8






















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap melakukan penelitian harus mempunyai masalah penelitian yang akan dipecahkan. Perumusan masalah ini bukanlah pekerjaan yang mudah, termasuk bagi peneliti-peneliti yang sudah berpengalaman. Padahal masalah selalu ada di lingkungan sekeliling kita.
Titik tolak penelitian jenis apapun tidak lain bersumber pada masalah. Masalah itu, sewaktu akan mulai memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana, dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainnya akan berpangkal pada perumusan masalah tersebut.
Pemecahan masalah yang dirumuskan dalam penelitian sangat berguna untuk mengatasi kebingungan kita akan suatu hal, untuk memisahkan kemenduaan, untuk mengatasi rintangan atau untuk menutup celah antara kegiatan atau fenomena. Karenanya peneliti harus memilih suatu masalah bagi penelitiannya, dan merumuskannya untuk memperoleh jawaban terhadap masalah tersebut. Karena pentingnya perumusan masalah dalam sebuah penelitian maka saya membuat makalah dengan bahasan perumusan masalah penelitian (research question).

1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
  1. Apa yang dimaksud dengan masalah?
  2. Apa penyebab munculnya masalah?
  3. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah?
  4. Bagaimana cara memilih dan merumuskan masalah?
  5. Apa saja unsur-unsur masalah penelitian?

1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
  1. Untuk mengetahui pengertian masalah?
  2. Untuk mengetahui penyebab munculnya masalah?
  3. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi masalah?
  4. Untuk mengetahui cara memilih dan merumuskan masalah?
  5. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam masalah penelitian?
BAB II
PEMBAHASAN

2.6  Pengertian Masalah
Masalah adalah setiap kesulitan yang mengerakkan manusia untuk memecahkannya (Marzukki, 2005: 20). Sutrisno Hadi mengidentifikasikan permasalahan sebagai perwujudan “ketiadaan, kelangkaan, ketimpangan, ketertinggalan, kejanggalan, ketidakserasian, kemerosotan dan semacamnya”. Seorang peneliti yang berpengalamn akan mudah menemukan permasalahan dari bidang yang ditekuninya; dan seringkali peneliti tersebut menemukan permasalahan secara “naluriah”; tidak dapat menjelaskan bagaimana cara menemukannya.
Menurut Notoatmodjo (2002) masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.

2.7  Identifikasi Masalah
Masalah adalah bagian pentinga dari suatu penelitian, karena masalah membutuhkan suatu proses pemecahan yang sistematis, logis dan ilmiah dengan menerapkan metode ilmiah (scientific method). Proses ilmiah tersebut akan selalu dikembangkan sejak identifikasi masalah. Sebelum melakukan identifikasi suatu masalah, perlu diketahui bagaimana suatu masalah itu timbul? Peneliti perlu mencoba menelusuri bahwa timbulnya masalah berarti ada kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan teori, atau dapat dikatakan ada perbedaan antara yang seharusnya ada dengan kenyataan yang ada.
Adanya perbedaan memunculkan masalah. Masalah tersebut membuat kita harus menelusuri dan mengidentifikasi pentingnya suatu masalah. Identifikasi ini membantu kita untuk menunjukkan tingkat kepentingan masalah. Dengan kata lain terjadinya suatu masalah merupakan dasar bahwa masalah itu berkaitan dengan berbagai faktor risiko penyebab timbulnya masalah tersebut.
Menurut Marzuki (2005: 20-21) ada beberapa sumber yang dapat dikaji untuk menemukan masalah, misalnya:
1.         Bacaan
Terutama laporan hasil penelitian yang mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, karena tidak pernah ada penelitian yang tuntas.
2.         Seminar, diskusi, atau penemuan ilmiah lain
Dengan mengikuti seminar atau diskusi terdapat kemungkinan munculnya masalah-masalah yang perlu penggarapan melalui penelitian.
3.         Pernyataan pemegang otoritas
4.         Pengamatan sepintas
Perjalanan atau peninjauan ke suatu tempat dapat menimbulkan ide untuk melakukan penelitian.
5.         Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi seseorang dapat pula menjadi sumber masalah baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadinya maupun yang berkaitan dengan profesinya.
6.         Perasaan intuitif
Timbul dari konsolidasi atau pengendapan berbagai informasi pada saat orang sedang istirahat atau bangun tidur.
Sedangkan menurut Stonner (Sugiono, 2009: 52-54) ada empat sumber masalah, yaitu:
a.       Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
b.      Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
c.       Ada pengaduan. Dalam suatu organisasi sekolah yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun layanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu.
d.      Ada kompetisi. Adanya kompetisi dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak dimanfaatkan untuk kerja sama.
Berikut ini contoh kasus dalam mengidentifikasi masalah.
Pada tahun 2004, kasus demam berdarah dikota Surabaya meningkat dibandingkan kasus demam berdarah pada tahun 2003. Berdasarkan kejadian ini, maka langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kejadian dan meyakini apakah pernyataan tersebut merupakan suatu masalah dapat diteliti atau tidak. Kesimpulan diambil berdasarkan adanya perbedaan antara kenyataan dan harapan. Kenyataan ditahunn 2004 menunjukkan bahwa kasus demam berdarah meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Langkah kedua yang dilakukan adalah membuat kejadian itu sebagai suatu  masalah penelitian, sedangkan untuk derajat pentingnya ditentukan dengan identifikasi tingkat kegawatan beberapa faktor yang berhubungan degan masalah tersebut. Ulasan tentang faktor-faktor penyebab masalah berkorelasi dengan berkaitan dampak apa yang akan jika masalah tersebut segera diatasi atau ditunda dalam jangka waktu tertentu.

2.8  Memilih Masalah Penelitian
Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian adalah keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri.
Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topic penelitian. Untuk menentukan topik penelitian. Untuk menentukan topik pnelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukantopik penelitian, seseorang peneliti harus terlebihdahulu menanyakan pada diri sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut:
“Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/dikuasainya (manageble topic)”
“Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cukup (obtainable data)?”
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi:
a.       Masalah masih baru
“Baru” dalam hal ini adalah maslah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topic masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian terkini.
b.      Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen atau keperawatan akan meneliti dari gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey dan memang menentukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien.
c.       Praktis
Praktis artinyahasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna.

d.      Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas tetapi juga tidak terlalu sempit.
e.       Sesuai dengan kemampuan peneliti   
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempnyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti.
f.       Sesuai dengan kebijaksaan pemerintah
Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.
g.      Ada yang mendukung
Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh.
                             
2.4 Perumusan Masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Ataupun begitu terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
Perumusan masalah dinyatakan (1) dalam bentuk kalimat tanya, (2) secara padat dan jelas, (3) memungkinkan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan yang terkandung dalam perumusan masalah. Selanjutnya rumusan masalah ini dijabarkan dalam tujuan penelitian dan diteruskan dengan pengajaran hipotesis penelitian. Terdapat bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian, yaitu:
1.    Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih variabel yang berdiri sendiri). Contoh: Seberapa baik kinerja Departemen Pendidikan Nasional?
2.    Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan disiplin kerja guru antara sekolah di Kota dan di Desa? (satu variabel
3.    Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat 3 bentuk hubungan yaitu:
a.    Hubungan simetris yaitu suatu hubungan antara 2 variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Contoh: Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah murid sekolah?
b.    Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Contoh: Seberapa besar tata ruang kelas terhadap efisiensi pembelajaran di SMA?
c.    Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik yaitu hubungan yang saling mempengaruhi. Disini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen. Contoh: Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di Kecamatan Sami. Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi dapat mempengaruhi motivasi.
Dalam rangka merumuskan masalah penelitian, langkah-langkah yang sepatutnya ditempuh adalah sebagai berikut:
1)   Mengenali keberadaan masalah
2)   Menganalisis variabel
3)   Mengidentifikasi variabel
4)   Membuat rumusan masalah
      Contoh: Dikecamatan pulo gadung ditemukan 80% pasangan usia subur yang tercatat pada tahun 1986 mempunyai jumlah anak 7 orang , padahal pemerintah telah menetapkan jumlah anak setiap keluarga paling banyak adalah 3 orang.
2.9  Unsur-Unsur Masalah Penelitian
Unsur-unsur masalah penelitian (Adi, 2014) :
a.       Subyek, yaitu orang atau sekumpulan orang yang melihat atau menetapkan adanya masalah, sehingga merasa perlu untuk mengatasi atau mencari jawaban.
b.      Tujuan (obyektif), yang akan dicapai dari adanya masalah tersebut.
c.       Alternatif, beberapa langkah yang dilakukan pada masalah.
d.      Lingkungan masalah, dalam arti masalah itu tadi merupakan sistem dalam suatu sistem yang lebih luas dan tidak terpisahkan dari lingkungan yang mengitarinya.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
  1. Masalah adalah setiap kesulitan yang mengerakkan manusia untuk memecahkannya.
  2. Masalah adalah bagian penting dari suatu penelitian, karena masalah membutuhkan suatu proses pemecahan yang sistematis, logis dan ilmiah dengan menerapkan metode ilmiah (scientific method).
Beberapa sumber yang dapat dikaji untuk menemukan masalah, misalnya:
a.       Bacaan
b.      Seminar, diskusi, atau penemuan ilmiah lain
c.       Pernyataan pemegang otoritas
d.      Pengamatan sepintas
e.       Pengalaman pribadi
f.       Perasaan intuitif
3.      Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian, yaitu:
a.       Rumusan Masalah Deskriptif
b.      Rumusan Masalah Komparatif
c.       Rumusan Masalah Asosiatif
4.      Memilih masalah penelitian yang layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi:
a.       Masalah masih baru
b.      Aktual
c.       Praktis
d.      Memadai
e.       Sesuai dengan kemampuan peneliti
f.       Sesuai dengan kebijaksaan pemerintah
g.      Ada yang mendukung
5.      Unsur-unsur masalah penelitian menurut (Adi, 2014):
a.       Subyek
b.      Tujuan (obyektif)
c.       Alternatif, beberapa langkah yang dilakukan pada masalah
d.      Lingkungan masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Unsur Unsur dalam Rancangan Penelitian. (Online). (http://ssbelajar.blog spot.co.id/2012/11/unsur-unsur-dalam-rancangan-penelitian.html Diakses pada 13 Oktober 2015).

Aseptianova. 2014. Bahan Ajar Penelitian Pendidikan. Palembang: Sukabina.

Yunus. 2011. Unsur Unsur Penelitian. (Online). (https://thisismeyunus.wordpress.com /2011/12/10/unsur-unsur-penelitian/ Diakses pada 13 Oktober 2015).

Zulkarnain. 2014. Perumusan Masalah. (Online). (http://zkarnain.tripod.com/RUMUSAN. HTM Diakses pada 13 Oktober 2015).

PENELITIAN PENDIDIKAN “ PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN”


PENELITIAN PENDIDIKAN
“ PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN”


Disusun Oleh:
Kelompok 2
Nama:
1.      Patmi Sariani                   (34 2012 006)
2.      Nuria                                (34 2012 007)
3.      Nova                                 (34 2012 008)
4.      Afriyanti Agustin            (34 2012 009)

Kelas/Semester : A/VII (Tujuh)
Dosen Pengasuh  : Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
 2015


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI………………………………………………………………………  i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…….………………...…………………………..……..  1
1.2 Rumusan masalah……………………….……….…………………...... 1
1.2 Tujuan………………………….……….…………………...…………. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Masalah ………………………………………....……….    2
2.2     Identifikasi Masalah….…………….….……………………………..   2
2.3     Memilih Masalah Penelitian………..…...…………………………...     4
2.4     Perumusan Masalah ……………………………................................    5
2.5     Unsur-Unsur Masalah Penelitian……………………………………     6

BAB III KESIMPULAN…….…………………………….……………………   7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….   8






















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap melakukan penelitian harus mempunyai masalah penelitian yang akan dipecahkan. Perumusan masalah ini bukanlah pekerjaan yang mudah, termasuk bagi peneliti-peneliti yang sudah berpengalaman. Padahal masalah selalu ada di lingkungan sekeliling kita.
Titik tolak penelitian jenis apapun tidak lain bersumber pada masalah. Masalah itu, sewaktu akan mulai memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana, dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainnya akan berpangkal pada perumusan masalah tersebut.
Pemecahan masalah yang dirumuskan dalam penelitian sangat berguna untuk mengatasi kebingungan kita akan suatu hal, untuk memisahkan kemenduaan, untuk mengatasi rintangan atau untuk menutup celah antara kegiatan atau fenomena. Karenanya peneliti harus memilih suatu masalah bagi penelitiannya, dan merumuskannya untuk memperoleh jawaban terhadap masalah tersebut. Karena pentingnya perumusan masalah dalam sebuah penelitian maka saya membuat makalah dengan bahasan perumusan masalah penelitian (research question).

1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
  1. Apa yang dimaksud dengan masalah?
  2. Apa penyebab munculnya masalah?
  3. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah?
  4. Bagaimana cara memilih dan merumuskan masalah?
  5. Apa saja unsur-unsur masalah penelitian?

1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
  1. Untuk mengetahui pengertian masalah?
  2. Untuk mengetahui penyebab munculnya masalah?
  3. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi masalah?
  4. Untuk mengetahui cara memilih dan merumuskan masalah?
  5. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam masalah penelitian?
BAB II
PEMBAHASAN

2.6  Pengertian Masalah
Masalah adalah setiap kesulitan yang mengerakkan manusia untuk memecahkannya (Marzukki, 2005: 20). Sutrisno Hadi mengidentifikasikan permasalahan sebagai perwujudan “ketiadaan, kelangkaan, ketimpangan, ketertinggalan, kejanggalan, ketidakserasian, kemerosotan dan semacamnya”. Seorang peneliti yang berpengalamn akan mudah menemukan permasalahan dari bidang yang ditekuninya; dan seringkali peneliti tersebut menemukan permasalahan secara “naluriah”; tidak dapat menjelaskan bagaimana cara menemukannya.
Menurut Notoatmodjo (2002) masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.

2.7  Identifikasi Masalah
Masalah adalah bagian pentinga dari suatu penelitian, karena masalah membutuhkan suatu proses pemecahan yang sistematis, logis dan ilmiah dengan menerapkan metode ilmiah (scientific method). Proses ilmiah tersebut akan selalu dikembangkan sejak identifikasi masalah. Sebelum melakukan identifikasi suatu masalah, perlu diketahui bagaimana suatu masalah itu timbul? Peneliti perlu mencoba menelusuri bahwa timbulnya masalah berarti ada kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan teori, atau dapat dikatakan ada perbedaan antara yang seharusnya ada dengan kenyataan yang ada.
Adanya perbedaan memunculkan masalah. Masalah tersebut membuat kita harus menelusuri dan mengidentifikasi pentingnya suatu masalah. Identifikasi ini membantu kita untuk menunjukkan tingkat kepentingan masalah. Dengan kata lain terjadinya suatu masalah merupakan dasar bahwa masalah itu berkaitan dengan berbagai faktor risiko penyebab timbulnya masalah tersebut.
Menurut Marzuki (2005: 20-21) ada beberapa sumber yang dapat dikaji untuk menemukan masalah, misalnya:
1.         Bacaan
Terutama laporan hasil penelitian yang mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, karena tidak pernah ada penelitian yang tuntas.
2.         Seminar, diskusi, atau penemuan ilmiah lain
Dengan mengikuti seminar atau diskusi terdapat kemungkinan munculnya masalah-masalah yang perlu penggarapan melalui penelitian.
3.         Pernyataan pemegang otoritas
4.         Pengamatan sepintas
Perjalanan atau peninjauan ke suatu tempat dapat menimbulkan ide untuk melakukan penelitian.
5.         Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi seseorang dapat pula menjadi sumber masalah baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadinya maupun yang berkaitan dengan profesinya.
6.         Perasaan intuitif
Timbul dari konsolidasi atau pengendapan berbagai informasi pada saat orang sedang istirahat atau bangun tidur.
Sedangkan menurut Stonner (Sugiono, 2009: 52-54) ada empat sumber masalah, yaitu:
a.       Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
b.      Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
c.       Ada pengaduan. Dalam suatu organisasi sekolah yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun layanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu.
d.      Ada kompetisi. Adanya kompetisi dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak dimanfaatkan untuk kerja sama.
Berikut ini contoh kasus dalam mengidentifikasi masalah.
Pada tahun 2004, kasus demam berdarah dikota Surabaya meningkat dibandingkan kasus demam berdarah pada tahun 2003. Berdasarkan kejadian ini, maka langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kejadian dan meyakini apakah pernyataan tersebut merupakan suatu masalah dapat diteliti atau tidak. Kesimpulan diambil berdasarkan adanya perbedaan antara kenyataan dan harapan. Kenyataan ditahunn 2004 menunjukkan bahwa kasus demam berdarah meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Langkah kedua yang dilakukan adalah membuat kejadian itu sebagai suatu  masalah penelitian, sedangkan untuk derajat pentingnya ditentukan dengan identifikasi tingkat kegawatan beberapa faktor yang berhubungan degan masalah tersebut. Ulasan tentang faktor-faktor penyebab masalah berkorelasi dengan berkaitan dampak apa yang akan jika masalah tersebut segera diatasi atau ditunda dalam jangka waktu tertentu.

2.8  Memilih Masalah Penelitian
Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian adalah keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri.
Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topic penelitian. Untuk menentukan topik penelitian. Untuk menentukan topik pnelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukantopik penelitian, seseorang peneliti harus terlebihdahulu menanyakan pada diri sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut:
“Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/dikuasainya (manageble topic)”
“Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cukup (obtainable data)?”
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi:
a.       Masalah masih baru
“Baru” dalam hal ini adalah maslah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topic masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian terkini.
b.      Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen atau keperawatan akan meneliti dari gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey dan memang menentukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien.
c.       Praktis
Praktis artinyahasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna.

d.      Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas tetapi juga tidak terlalu sempit.
e.       Sesuai dengan kemampuan peneliti   
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempnyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti.
f.       Sesuai dengan kebijaksaan pemerintah
Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.
g.      Ada yang mendukung
Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh.
                             
2.4 Perumusan Masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Ataupun begitu terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
Perumusan masalah dinyatakan (1) dalam bentuk kalimat tanya, (2) secara padat dan jelas, (3) memungkinkan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan yang terkandung dalam perumusan masalah. Selanjutnya rumusan masalah ini dijabarkan dalam tujuan penelitian dan diteruskan dengan pengajaran hipotesis penelitian. Terdapat bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian, yaitu:
1.    Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih variabel yang berdiri sendiri). Contoh: Seberapa baik kinerja Departemen Pendidikan Nasional?
2.    Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan disiplin kerja guru antara sekolah di Kota dan di Desa? (satu variabel
3.    Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat 3 bentuk hubungan yaitu:
a.    Hubungan simetris yaitu suatu hubungan antara 2 variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Contoh: Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah murid sekolah?
b.    Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Contoh: Seberapa besar tata ruang kelas terhadap efisiensi pembelajaran di SMA?
c.    Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik yaitu hubungan yang saling mempengaruhi. Disini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen. Contoh: Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di Kecamatan Sami. Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi dapat mempengaruhi motivasi.
Dalam rangka merumuskan masalah penelitian, langkah-langkah yang sepatutnya ditempuh adalah sebagai berikut:
1)   Mengenali keberadaan masalah
2)   Menganalisis variabel
3)   Mengidentifikasi variabel
4)   Membuat rumusan masalah
      Contoh: Dikecamatan pulo gadung ditemukan 80% pasangan usia subur yang tercatat pada tahun 1986 mempunyai jumlah anak 7 orang , padahal pemerintah telah menetapkan jumlah anak setiap keluarga paling banyak adalah 3 orang.
2.9  Unsur-Unsur Masalah Penelitian
Unsur-unsur masalah penelitian (Adi, 2014) :
a.       Subyek, yaitu orang atau sekumpulan orang yang melihat atau menetapkan adanya masalah, sehingga merasa perlu untuk mengatasi atau mencari jawaban.
b.      Tujuan (obyektif), yang akan dicapai dari adanya masalah tersebut.
c.       Alternatif, beberapa langkah yang dilakukan pada masalah.
d.      Lingkungan masalah, dalam arti masalah itu tadi merupakan sistem dalam suatu sistem yang lebih luas dan tidak terpisahkan dari lingkungan yang mengitarinya.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
  1. Masalah adalah setiap kesulitan yang mengerakkan manusia untuk memecahkannya.
  2. Masalah adalah bagian penting dari suatu penelitian, karena masalah membutuhkan suatu proses pemecahan yang sistematis, logis dan ilmiah dengan menerapkan metode ilmiah (scientific method).
Beberapa sumber yang dapat dikaji untuk menemukan masalah, misalnya:
a.       Bacaan
b.      Seminar, diskusi, atau penemuan ilmiah lain
c.       Pernyataan pemegang otoritas
d.      Pengamatan sepintas
e.       Pengalaman pribadi
f.       Perasaan intuitif
3.      Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian, yaitu:
a.       Rumusan Masalah Deskriptif
b.      Rumusan Masalah Komparatif
c.       Rumusan Masalah Asosiatif
4.      Memilih masalah penelitian yang layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi:
a.       Masalah masih baru
b.      Aktual
c.       Praktis
d.      Memadai
e.       Sesuai dengan kemampuan peneliti
f.       Sesuai dengan kebijaksaan pemerintah
g.      Ada yang mendukung
5.      Unsur-unsur masalah penelitian menurut (Adi, 2014):
a.       Subyek
b.      Tujuan (obyektif)
c.       Alternatif, beberapa langkah yang dilakukan pada masalah
d.      Lingkungan masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Unsur Unsur dalam Rancangan Penelitian. (Online). (http://ssbelajar.blog spot.co.id/2012/11/unsur-unsur-dalam-rancangan-penelitian.html Diakses pada 13 Oktober 2015).

Aseptianova. 2014. Bahan Ajar Penelitian Pendidikan. Palembang: Sukabina.

Yunus. 2011. Unsur Unsur Penelitian. (Online). (https://thisismeyunus.wordpress.com /2011/12/10/unsur-unsur-penelitian/ Diakses pada 13 Oktober 2015).

Zulkarnain. 2014. Perumusan Masalah. (Online). (http://zkarnain.tripod.com/RUMUSAN. HTM Diakses pada 13 Oktober 2015).