LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
DASAR
PERCOBAAN VI : PERHITUNGAN
KOLONI BAKTERI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap bahwa setiap koloni yang tumbuh berasal
dari satu sel, maka dengan menghitung jumlah koloni dapat diketahui
penyebaran bakteri yang ada pada bahan.
Untuk
menentukan jumlah mikroba yang hidup dapat dilakukan setelah larutan bahan atau
biakan mikroba diencerkan dengan faktor pengenceran tertentu dan ditumbuhkan
dalam media dengan cara - cara tertentu tergantung dari macam dan sifat - sifat
mikroba.
B. Tujuan
1. Mengetahui
jumlah bakteri yang mengkontaminasi ketiga sampel percobaan.
2. Dapat
mengetahui cara melakukan teknik pengenceran yang bertujuan untuk
meminimalisirkan jumlah koloni bakteri yang terkandung pada sampel yang akan digunakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hari/Tanggal,
Judul
Hari : Jum’at
Tanggal : 01 November 2013
Tempat : Laboratorium Biologi, FKIP
UMP
B. Alat
dan Bahan
1. Alat
:
a) 1
Erlenmayer
b) 5
tabung reaksi
c) 5
cawan petri yang sudah terdapat medium NA
d) Pipet
tetes
2. Bahan
:
a) Sampel
air
b) Air
kemasan lokal
c) Air
galon
d) Air
matang
e) Air
steril
C.
Cara Kerja
1.
Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pengenceran.
2.
Pada tabung reaksi masing- masing diberi
tanda mulai dari tabung 10-1 sampai tabung 10-5 .Susun
kelima tabung reaksi secara teratur dari 10-5 sampai 10-5.
3.
Isi tabung reaksi dengan air steril
masing-masing berisi 9 ml.
4.
Ambil sampel air matang yang pertama dari
erlenmayer dengan menggunakan pipet tetes dan kemudian tetesi masing-masing
tabung reaksi dengan sampel berkisar 1ml kemudian usahakan sampel merata dengan
air yang berada pada tabung reaksi dengan cara mengguncang tabung secara
perlahan.
5.
Tuangkan masing-masing sampel yang
berada pada lima tabung ke masing-masing cawan yang sudah disiapkan.
6.
Lakukan langkah diatas untuk pengenceran
pada sampel air yang lainnya.
Perhatikan
gambar berikut :
1 ml 1 ml 1 ml
1 ml
1 ml
mengandung bakteri 10-1
10-2 10-3 10-4 10-5
|
dibungkus
dengan kertas sampul kemudian diinkubasi
lalu diinkubasi.
|
Sampel 10-4 dan 10-5
|
Gambar 2.1 Langkah – Langkah
Pengenceran
7.
Setelah itu, bungkus cawan-cawan petri
tersebut dengan kertas sampul lalu diinkubasi.
8.
Untuk perhitungan digunakan pengenceran
dengan 10-4 dan 10-5.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Tabel 3.1 Sampel Air
Galon
Gambar
|
Pengenceran
|
Gambar
3.1 Sampel Air Galon Pengenceran 10-4
|
Pengenceran 10-4
|
Gambar
3.2 Sampel Air Galon Pengenceran 10-5
|
Pengenceran 10-5
|
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Sampel Air
No
|
Sampel
|
Pengenceran
|
Jumlah koloni
dalam petri disk
|
Jumlah bakteri
dalam ml (cfu/ml)
|
1
|
Air matang
|
10-4
|
104
|
2.0x105 cfu/ml
|
10-5
|
147
|
|||
147-104:2 =
2,0
|
||||
2
|
Air galon
|
10-4
|
127
|
127x104 cfu/ml
|
10-5
|
TBU
|
|||
3
|
Air kemasan
|
10-4
|
209
|
209x104cfu/ml
|
10-5
|
304
|
|||
= 209, karena
mendekati 300
|
B. Pembahasan
Mikroba
memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam persyaratan
pertumbuhannya. Mikroba seperti makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi
pertumbuhan. Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan ini akan membantu di dalam
mengkultivasi, mengisolasi, dan mengidentifikasi mikroba.
Ada
mikroba yang bisa hidup hanya pada media yang mengandung bahan tertentu dan ada
pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya.
Karakteristik persyaratan
pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang
pertumbuhan mikroba.
Dalam percobaan ini, medium yang digunakan untuk pertumbuhan
mikroba adalah media NA yang terdapat di dalam 5 cawan petri. Media agar adalah
media yang umum digunakan untuk menumbuhkan bakteri.
Melihat hasil pengamatan yang
diperoleh, dapat dipastikan bahwa kondisi media yang digunakan tidaklah sama.
Dapat dilihat pada hasil pengamatan, bakteri yang tumbuh pada cawan pengenceran
10-4 lebih sedikit
dibandingkan bakteri yang tumbuh pada cawan pengenceran10-5.
Ada
beberapa persyaratan dalam perhitungan bakteri yaitu sebagai berikut:
1. Hitung jumlah koloni.
2. Hanya yang memenuhi syarat yang
dihitung ( antara 30 – 300 ), jika tidak ada memenuhi syarat maka pilih
mendekati 300.
3. Spreader tidak dihitung.
4. Hitung jumlah koloni termasuk yang
kecil, catat pengenceran yang digunakan dan hitung jumlah koloni.
5. Jika petri dari semua pengenceran
menunjukkan jumlah koloni kurang dari 30, catat jumlah aktual koloni pada
pengenceran yang paling rendah dan laporkan sebagai dugaan cfu/g.
6. Jika pada semua pengenceran tidak
dijumpai adanya koloni yang tidak terdapat senyawa penghambat, laporkan jumlah
dugaan dengan kurang dari (<) pada pengenceran yang paling rendah.
Dari hasil pengamatan dari ketiga sampel
air, diketahui bahwa pada pengenceran 10-5 air kemasan paling banyak terdapat bakteri. sedangkan, untuk jumlah koloni yang
sedikit terdapat dalam pengenceran 10-4 air matang.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengenceran sampel air matang
pengenceran 10-4 dan 10-5 Jumlah koloni dalam petri disk masing-
masing berjumlah 104 dan 147 dan jumlah bakteri dalam ml (cfu/ml) adalah 2.0 X 105 .
2. Pengenceran sampel air galon
pengenceran 10-4 dan 10-5 Jumlah koloni dalam petri disk masing-
masing berjumlah 127 dan TBU dan Jumlah bakteri dalam ml (cfu/ml) adalah 127 X 104.
3. Pengenceran sampel air kemasan
pengenceran 10-4 dan 10-5 Jumlah koloni dalam petri disk masing-
masing berjumlah 209 dan 304 dan Jumlah bakteri dalam ml (cfu/ml) adalah 209 X 104.
B. SARAN
Adapun saran dari praktikum ini
adalah sebagai berikut:
1. Sebelum melakukan praktek di
laboratorium sebaiknya praktikan mempelajari terlebih dahulu teori untuk
mengetahui jumlah koloni bakteri pada sampel air.
2. Sebaiknya
praktikum mengenai penghitungan jumlah koloni bakteri ini dilakukan lebih
serius lagi dan bagi mahasiswa yang mengikuti praktikum seharusnya dilengkapi
dengan masker dan juga sarung tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Pelczar et al , 2010 . Dasar - dasar
Mikrobiologi . Jakarta
: UI Press
.
Yulneriwanti .
2013 . Pertumbuhan
Mikroba . (online) .
Anonim
. 2007 . Perhitungan Mikrobia
. ( online ) .
http://www.firebiology07.wordpress.com Diakses 12 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar