Sabtu, 28 Februari 2015

catatan 21 desember


Lantunan ayat kusebut
Getaran hati ini menyergap
Air mata jatuh menetes
Terasa pilu di dalam jiwa

Duhai pemberi cinta,
Rasaku padamu bertambah dalam
Lewat seorang insan
Kau mengingatkanku untuk kembali

Duhai zat pemberi cinta
Karena saat kitab-mu itu mulai ia sebut
Dua bola mata ini tak rela berpaling
Apakah itu juga salah satu kehendak-Mu

Duhai pemberi cinta,
Tak mampu hamba dustai
Bahwa insan seperti dia yang hamba inginkan

Duhai pemberi cinta
Hamba tak tauh apa rencanamu
Namun satu yang kutauh
Saat ilusi dirinya kembali menyapa fikiran ini
Saat itu juga hamba teringat kepada-Mu

Duhai zat yang maha cinta
Aku tauh
Engkau takkan kecewakan hamba
Untuk kali ini

Duhai zat yang maha cinta
Salahkah bila hamba juga mulai mencintainya ?
Walau hamba sendiri tak tauh apa itu cinta

Duhai pemberi cinta,
Gejolak batin kini tak menentu lagi
Membuat rasa yang penuh bimbang

Duhai zat yang maha cinta
Bantulah hamba

Menyikapi gejolak hati ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar