Rabu, 11 November 2015

Aku Cuma Punya Hati- Mytha Lestari

Dulu saat ku siap mati untukmu
Kamu tak pernah menganggap aku hidup
Dulu saat semua ingin kupertaruhkan
Kamu tak pernah percaya cinta sejatiku
 
Aku cuma punya hati
Tapi kamu mungkin tak pakai hati
Kamu berbohong aku pun percaya
Kamu lukai ku tak perduli
Coba kau pikir
dimana ada cinta seperti ini
 
Kau tinggalkan aku ku tetap di sini
Kau dengan yang lain ku tetap setia
Tak usah tanya kenapa
aku cuma punya hati
 
Aku cuma punya hati
Tapi kamu mungkin tak pakai hati
Kamu berbohong aku pun percaya
Kamu lukai ku tak peduli
Coba kau pikir
dimana ada
cinta seperti ini
 
Kau tinggalkan aku ku tetap di sini
Kau dengan yang lain ku tetap setia
Tak usah tanya kenapa aku cuma punya hati
 
ooooh huoooo huuuuu wowowowowowoooo
 
Kamu berbohong aku pun percaya
Kamu lukai ku tak peduli
Coba kau pikir
Dimana ada cinta seperti ini

Kau tinggalkan aku ku tetap di sini
Kau dengan yang lain ku tetap setia
Tak usah tanya kenapa ooooh
Tak usah tanya kenapa aku cuma punya hati
 

LIRIK LAGU: KECEWA

voc. Bunga Citra Lestari
 
 
 
sedikit waktu yang kau miliki
luangkanlah
untukku harap secepatnya
datangi aku
sekali ini kumohon padamu
ada yang ingin kusampaikan
sempatkanlah
 
hampa kesal dan amarah
seluruhnya ada di benakku
andai seketika hati yang tak terbalas
oleh cintamu
kuingin marah melampiaskan
tapiku hanyalah sendiri
disini ingin kutunjukan
pada siapa saja yang ada
bahwa hatiku kecewa
 
s'detik menunggumu disini
sp'erti seharian
berkali kulihat jam ditangan
demi membunuh waktu
tak kulihat tanda kehadiranmu
yang semakin meyakiniku
kau tak datang
 
hampa kesal dan amarah
seluruhnya ada di benakku
andai seketika hati yang tak terbalas
oleh cintamu
 
kuingin marah
melampiaskan
tapi ku hanyalah sendiri disini
ingin kutunjukan
pada siapa saja yang ada
bahwa hatku kecewa
 
andai seketika
 hati yang tak terbalas
oleh cintamu
kuingin marah
melampiaskan
tapi ku hanyalah sendiri
disini ingin kutunjukan
pada siapa saja yang ada
bahwa hatiku kecewa

Cups November

Sahabat yang super sekaliii,, semoga kalian semua selalu dalam keadaan baik-baik saja. Jangan seperti saya yang saat ini lagi males bangeet ngerjain apa-apa yang berhubungan dengan tugas-tugas kuliah. Ya, seperti yang sudah-sudah "derajat bebas galau" saya itu sangat rendah akhir-akhir ini. Di tahun ini tepatnya beberapa bulan terakhir.
Banyak komplikasi penyakit yang hinggap di diri ini. Tragis. Mau nangis. (nangis di perpustakaan, memalukan sumpah) hanya tuhan, aku dan para sahabatku yang tauh. Bahkan tadi terpaksa skripsi yang sebelumnya ku adopsi untuk dijadikan anak angkat terpaksa dengan berat hati ku kembalikan lagi dengan ibu perpus.

Berikut data hasil observasi yang telah kukumpulkan dari kejadian hari ini.
Pertama, penyakit KuTil (Kurang Teliti), coba aja tadi ngerjain soal itung-itungan lebih jeli.... bla, bla, bla intinya harus teliti. Jangan diulangi lagi!
Kedua, penyakit kram. Buka kram kesemutan melainkan Kurang teRAMpil. Jadi percuma belajar siang-malam fokus siang-malam. Jangan diulangi lagi!
Ketiga, Kurap. Kurang teRAmPil. Lah iyalah inilah cikal-bakal penyakit komplikasi ini. Penyakit yang akhirnya berimbas ke BaTuk (banyak ngantuk) malam jadi siang, siang tetap siang. Tugas, oh tugas. Hmmm, ngeluh pula'. Butuh pencerahan.
Kalo ibarat lirik lagu, mungkin lirik ini lebih tepat mewakili perasaanku saat ini"
"ku ingin marah, melampiaskan"
"tapi ku hanyalah sendiri disini"
"ingin kutunjukkan pada siapa sajaa yang ada"
"bahwa hatiku"
"KECEWA"



Belajar bareng ama temen" udah. Bahkan ngecewain ngajarin adek' yang mau les. Namun, dipending dulu spesial buat hari yang ternyata sangat nyata mengecewakan ini.

Bersahabat selama hampir 4 tahun. Biasanya sayalah yang paling sering liat mereka nangis. Dan hari ini untuk pertama kalinya mata ini special edition mengeluarkan sekretnya. Dan terjun bebas saat aku liat foto ibuku tersayang di wall handphoneku. Mengecewakan = berbanding terbalik dengan usaha kemarin-kemarin.

Sangat butuh pencerahan.
Ternyata salah seorang sahabatku buat status yang akhirnya ia jadikan quote begini bunyinya:
"imbangi kesabaranmu dengan kemampuan untuk menerima. Supaya tidak ada lagi yang kau sesali (emoticon peluk-senyum) #fighting!
(BBM, 2015)

Mungkin bisa sejenak kulupakan kekecewaan tadi. Tapi, harus sampai kapan aku begini terus?
bahkan diri ini sudah tidak bisa lagi menjawab. Mungkin aku kecewa dengan diri sendiri tepatnya. Lelah.




Sabtu, 07 November 2015

Cerita Nyantri


(Google Images. 2015)
 
            Salam pagi readers,

Assalamu’alaikum wr. wb

Terimakasih sudah mampir ke blog saya. Kali ini saya tertarik untuk menulis dengan guru. Biar konsentrasi nulisnya saya matiin dulu musiknya (matiin musik).

Sebenarnya nggak tauh kenapa terbesit ingin menulis mengenai guru. Mungkin saya (dibaca: kangen) dengan salah satu guru ngaji saya dulu. Namanya Ustazah Wita. Guru ngaji saya yang satu inilah yang paling fokus ngajarin saya ngaji. Saya ingat betul waktu itu, mungkin sekitar kelas 2 SD kala itu saya diberinya tugas untuk menghafal ayat kursi. Ya, salah satu surat yang banyak orang bilang digunakan untuk mengusir hantu. Dan untuk anak seusia saya dikala itu diberikan tugas untuk menghafal ayat kursi agak berat karena selain banyak hafalan yang setiap minggunya diberikan oleh guru di sekolah, adalah ada juga hafalan surat pendek yang harus disetor dengan ustad Abu Bakar (semoga Allah selalu melindunginya, Aamiin) dikala itu.

Ustazah Wita : “(Namaku), sudah hafal ayat kursi?”

Saya                : belum Ustazah

            Beliau pun menuliskan ayat suci itu dengan huruf latin di setengah lembar kertas dengan tinta pena warna merah karena seingat saya baik guru maupun ustazah kala itu selalu memanfaatkan pena yang tintanya warna merah buat menilai hasil belajar muridnya. Setelah itu, ia memberikan kertas tersebut kepada saya.

Ustazah Wita : hafalkan ini ya

Saya                : kapan majunya Ustazah? (jawab saya dengan polosnya)

Ustazah Wita  : hari jum’at

Saat itu saya bergumam, ternyata cuma 3 hari. Waktu yang sangat singkat. Ustazah Wita adalah salah satu ustazah yang baik dan berhati lembut. Namun, kala itu saya tidak berani untuk menyatakan “saya belum hafal” kepadanya. Akhirnya mulai dari sepulang mengaji hingga siang hari jum’at saya tak henti-hentinya berjuang untuk menghafal ayat suci tersebut.

Waktu tampil pun tiba, sore itu saya datang agak awal dari biasanya karena saya ingin menjadi santri pertama yang memberikan kartu mengaji kepada beliau. Namun, harapan saya tumbang setelah tauh bahwa ustazah Wita hari ini tidak mengajar. Akhirnya saya memberikan kartu itu ke ustazah X (maaf penulis benar-benar lupa).

Hari sabtu sore, seraya tetap melancarkan hafalan saya menunggu ustazah Wita datang dan lagi-lagi saya ketahui bahwa beliau tidak datang.

Hari senin, kala itu sebelum waktu mengaji dimulai saya dan beberapa teman menyempatkan diri untuk membeli jajanan (dibaca: pempek panggang dan es lilin).

Setelah kira-kira tuh jajanan mau abis, ustazah X datang.

Saya                  : Ustazah, ustazah Wita datang dak? (seraya menyaliminya dan menyalimi temannya)

Ustazah X        : Nanti ustazah beritahu di masjid ya? (sambil mencubit lembut  pipiku)

 

Sesampainya di masjid sebelum ustad abu Bakar datang ustazah X membuka pembicaraan dengan salam.

Ustazah X                    : Assalamu’alaikum wr wb

Kami semua santri    : Wa’alaikumsalam wr. wb

 

“..........................” (ada pembicaraan sebelumnya, namun penulis lagi-lagi lupa).

Ustazah X                    : “..........”memberitahukan bahwa yang disampingnya adalah pengganti ustazah Wita.

 

Beliau mengatakan bahwa ustazah Wita tidak mengajar mengaji disini lagi karena ikut suaminya bekerja di kota X (penulis lupa). Kala itu saya belum berani menyatakan bahwa saya punya hutang hafalan dengan beliau. Akhirnya beberapa hari saya pura-pura lupa.  Namun disuatu malam saya bermimpi dimana di dalam mimpi saya menyetor hafalan ayat tersebut. Akhirnya, saya bangun dari tidur dan tengah malam itu saya bertekad untuk sore besok menyetorkan hafalan saya ke usatazah X.

Sore pun tiba, disaat hanya ada beberapa teman yang duduk di arah depan dekat dengan para ustazah saya memberitahukan kepada keduanya bahwa saya seminggu yang lalu diberi tugas hafalan oleh ustazah wita untuk menghafal ayat kursi. Lalu ustazah tersebut menanyakan apakah saya sudah menghafalkannya. Saya pun mengiyakan. Saya pun disuruh membacakan ayat tersebut. Alhamdulillah saya membacakannya dengan lancar. Beberapa teman yang sebelumnya mendekat ka arah saya salah satunya bertanya.

“Ustazah yang dibaca oleh (sebut: namaku)  surat apa ya?, ujar mereka dengan rasa ingin tauhnya”. Kemudian Ustazah Wita menjawab “itu ayat kursi sayang,”. Akhirnya baru ku ketahui bahwa ternyata mereka belum diberikan tugas untuk mengahafalkan ayat tersebut. Walaupun kami sama-sama masih dalam Iqro’ 5.

Ada rasa bangga di hati karena saya bisa menghafalkan ayat tersebut dengan lancar dimana teman-teman saya  belum menghafalkannya. Terlebih lagi karena saya dijadikan satri pertama sehingga memotivasi  mereka juga menghafalkan ayat tersebut.

Untuk para guru-guru ngajiku semoga Allah selalu memberikan rahmat dan keberkahan kepadamu. Aamiin YRA.

Wassalamu’alaikum wr.wb

 

 

 

 

 

Jumat, 06 November 2015

HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM

HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM

Oleh:

Nova Zaki1 dan Nuria AmS2

 

Manusia adalah bagian dari ekosistem. Manusia dalam konsep ekosistem merupakan kesatuan dari komponen abiotik lainnya dimana dalam semua aspek kehidupan manusia mulai dari segi sosial ekonomi, sosial-politik, sosial-budaya secara dinamis memberikan dampak kepada lingkungan fisik tempat mereka berada (Hidayat 2015:28).

Jika manusia menempatkan dirinya di dalam bagian ekosistem mereka merupakan kelompok yang peduli dalam menjaga lingkungan. Kelompok ini senantiasa akan melakukan kegiatan konkrit untuk menjaga lingkungannya. Dilain sisi, ada juga manusia yang berpandangan bahwa ekosistem adalah sumber sarana pemenuhan kebutuhan. Misalnya saja dapat kita lihat banyaknya kebakaran hutan dimana hutan tersebut dibakar untuk dijadikan lahan yang baru. Kerusakan hutan juga dapat dicontohkan dengan adanya penebangan pohon secara liar. Disisi ini telah menunjukkan bahwa kelompok ini menempatkan dirinya jauh di luar bagian dari ekosistem sehingga tak hayal jika ekosistem dipandang hanyalah faktor ekonomi semata.  Hal ini sangat kontradiktif dengan ekologi.

 Manusia dapat merusak ekosistem untuk kepentingannya lantas, “bagaimanakah pandangan ekonomi dalam arti untuk memenuhi kebutuhan manusia dan ekologi dalam arti adanya kerusakan lingkungan? Semua bidang kehidupan memiliki pandangan tersendiri terhadap ekosistem. Baik itu ilmu ekonomi, politik, ekologi, dsb. Secara langsung manusia menganggap hewan dan tumbuhan yang hidup hanyalah untuk dapat dimanfaatkan oleh manusia. Jadi, untuk tumbuhan atau hewan yang tidak bermanfaat bagi manusia akan segera dimusnahkan. Lalu, kaitan antara ekologi dengan ekonomi? Misalnya ekosistem hutan yang ditebangi pohonnya untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, akan tetapi secara ekologi akan merusak lingkungan. Semakin tinggi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhannya, maka semakin tinggi pula tingkat kerusakan yang ditimbulkan manusia. Maka dari itu, ............... lihat bagian ke 2
 
 
Note: Mengutip sebagian atau seluruh dari isi artikel ini dikatakan mencuri (plagiat). So, sertakan sumber ya ^.^ Thank You
 
 
 
(Sumber: Google Images: 2015)
 
 
 
 

Kuliah semester 7

     Assalamu'alaikum readers, Listen (read) conversatiton ini:
A: Masih nggak percaya kalo gua sekarang udah semester 7 ^.^ (emoticon joget-joget)
B: Wah udah nyusun skripsi donk? udah bab berapa?
A: X-X Do'ain aja ya biar cepet kelar
B: Aamiin
     Iya nih readers, masih g percaya  sueerrr deh. Kalo pake perasaan baru kemarin neglaksanain OSPEK. Semester 7 berasa bangeeeeet kuliah. Capek, ngantuk karena akhir-akhir ini ngerjain aalisis jurnal ditambah ada mata kuliah itung-itungan, emmmm apalagi ya ......(emoticon mikir) oia, proyek (jaaah bhasa gua tinggi amat yak) bener kok proyek tiap minggu yang mesti dibuat. Kalo kata pak Mario Teguh "Jika anda berhasil melewatinya anda SUPER SEKALI".
      Liat Quote dulu.....


       Aamiin... Kuliah HARUS Lulus Tepat Waktu!!!
       Setelah beberapa waktu lalu sering merasakan yang namanya Headache (sok dikeren-kerenin) akhirnya sekarang menemukan pencerahan jua.
      



 
 
 

Kamis, 05 November 2015

Dari Relung Hati

Ada saat dimana aku sulit tidur di malam hari
Ada saat dimana mata melihat namun sebenarnya menerawang
Dan ada saat dimana aku harus terisak sejadi-jadinya
Hanya karena hidup penuh dengan persoalan
Kadang aku butuh sandaran
Namun sayangnya seketika ku tahu
Bahwa sandaran itu hanyalah diriku sendiri
Satu-satunya hal yang bisa kupahami akhir-akhir ini
Diriku yang rapuh
Diriku yang seakan tak bertuan

 
Berkali-kali kucoba lupakan kesakitanku
Tapi saat segera kuingat ada banyak jiwa yang inginkan aku segera datang
Datang dengan sejuta keberhasilan dalam hidup
Dan sekali lagi
Bagaimana mungkin aku bisa berpura-pura tak tauh asal kesakitanku
 

Ibu, ayah, adik-adikku yang belum bisa ku bahagiakan
Atau juga mungkin engkau yang disana
Yang mungkin juga sudah mendapat yang terbaik
Maaf aku terlalu sering mengecewakan do’a tulus itu

 
Untuk Sahabatku, kadang aku malu dengan kalian
Diantara kita hanya hidupku yang belum tertata
Bahkan untuk saat ini,
Di masa ini

 
Kepingan kesuksesan yang harus segera kurangkai
Telah tertanam jauh
Dan bila semakin lama kurangkai
Akan membuatku semakin lama untuk menggalinya

 
Namun akan kupastikan
Kan kulihat akhir dari keputusasaan ini
Kan kulihat akhir dari kerapuhan ini
Atau situasi menyerah
Atau bahkan penderitaan ini

Tuhan bantu aku!
Hanya engkau yang mampu membuatku percaya
Bahwa di dalam dunia ini aku mampu menjadi apa saja yang terbaik
 
Aku  tauh bahwa ada janji indahmu
Untuk yang selalu berusaha dan yakin
Dan saat itu seolah kulihat
Bahwa bahagia sudah ada di depan mata
Izinkan aku melukis semua kebahagian itu
Di dalam relung hati terdalam
 

 
#5November2015

 

 

 

 

 

 

 

 

Senin, 02 November 2015

Putih abu-abu

Sekedar flashback aja dari padatnya jadwal kuliah. Kali ini ane mau ngebagiin foto dokumenter jaman SMA. Check it out.
Gamba 1. Pose perpisahan SMA
 
 
Gambar 2. Pose di Jakabaring th 2012 ago
dari kiri ke kanan (gua-Fatimah-Wisma)
 
Gambar 3. Keletihan jalan kaki dari Jakabaring-Palapa gegara g ada Transmusi apalagi angkot
 
 
Gambar 4. Pose sebelum nari
 
 
Gambar 5. Bibi kucing dan Mbak odel-ondel
 
 
 
 
Daftar Pustaka
 
Dokumentasi Pribadi. 2012. Putih Abu-Abu. Tidak dipublikasikan

 
 
 

Rumus Patah Hati

Halla readers, okaylah sahabat pembaca yang budiman. Terimakasih udah nyempetin mampir ke blog ane. Hihihi.... Sebenernya ni hari lagi ‘g mood banget buat nulis. Tapi berhubung kaga’ ada org yang bersedia mendengarkan jeritan dari relung hati ini maka ya curhatnya disini aja. Topik pembahasan yang akan ane sampaikan hari ini tentang cowok, tentang dunie remaje, tentang anak muda.

“Gua sebagai mantan anak muda juga pernah yang namanya terjun langsung ke dalam dunia remaja. Tapi, untungnya dunia remaja gua itu banyakan kayak emoticon ini “>,<”.  Ulala... ga berwarna, kecut, asem, hahahoho emang buah. Datar-datar aja. Itu dikarenakan gua orangnya overprotective dan negative thinkhing banget. Senggol dikit ngadu bonyokap. Hahaha. Intinya gua itu org yg g mau disembarangin aja apalagi sama temen cowok. Itulah makanya sampe umur segini gua belom pernah (walaupun) misalnya kalo pas bulan puasa yang namanya buber ama temen cowok. Meskipun temen itu spesial. Kok bisa? Ya itulah, kadang hati tak selalu sejalan dgn logika. Uhuk uhuk.

Ma’afkan belahan jiwa tak maksud meninggalkanmu.

Hapuslah air mata dan hadirlah senyuman

Dan lalalalalala....

Kembali ke topik. Bla-bla-bla.

 

Ahaha... untung gua punya insting overprotective dan negative thinkhing. Sangat membantu kita dalam meraih masa depan. :-D Apalah-apalah.

Janji cowok = bohong.
That’s right.
Dari beberapa sample temen cowok yang pernah jadi spesial.
Mean janji mereka = manis. Tapi, hasilnya = 0.
Intinya kalo sahabat semua yang baik hatinya mau dihargai, jangan percaya dengan data-data dari temen spesialnya kamu yaitu berupa harapan2 palsu apalagi dengan taraf kepercayaan
α = 0.
Be a smart girl. Don’t be oon. Apalagi mudah aja di kadalin oleh buaya.
Oke, jumpa lagi. See you. DADADA

 

Sabtu, 31 Oktober 2015

Stand Up for Love

Good day again reader, semoga-semoga and semoga kita dalam keadaan baik-baik saja bebas lakukan yang kita suka berteman dengan siapa saja, I'm single single and very happy. OOpss,, bukan snack ya... xixixixi,wkwwkwk.
Lagu kadang dapat menggambarkan perasaan someone. Dan bla, bla, bla. Kata pengantar gua paling kagak dibaca. Oke, langsung aja dicopas lirik lagunya. Semoga beruntung.
 
Stand Up for Love
 
There are times I find it hard to sleep at night
Ada saat-saat dimana aku sulit tidur di malam hari
We are living through such troubled times
Hidup kita penuh dengan persoalan
And every child that reaches out for someone to hold
Dan anak-anak yang butuh seseorang tuk dijadikan sandaran
For one moment they become my own
Seketika mereka seolah diriku sendiri

II
And how can I pretend that I don’t know what’s going on?
Dan bagaimana mungkin aku bisa berpura-pura tak tahu yang terjadi
When every second and every minute another soul is gone
Jika setiap detik dan setiap menit ada jiwa yang hilang

III
And I believe that in my life
Dan aku yakin dalam hidupku
I will see an end to hopelessness
Kan kulihat akhir dari keputusasaan
Or giving up Or suffering
Atau situasi menyerah atau penderitaan

CHORUS
Then we all stand together this one time
Jika kita bersama-sama kali ini
Then no one will get left behind
Maka takkan ada yang tertinggal
And stand up for life
Dan berjuang demi hidup
Stand up and here me sing
Berjuang dan di sini aku bernyanyi
Stand up for love
Berjuang demi cinta

I'm inspired and hopeful each and everyday

Aku penuh gairah dan penuh harap setiap hari
That's how I know that things are gonna change

Begitulah kenapa aku tahu bahwa segalanya akan berubah

Back to II, III
CHORUS


And it all starts right here

Dan semuanya dimulai di sini
And it starts right now

Dan semuanya dimulai saat ini
One person stand up

Satu orang berjuang
And the rest will follow
Dan yang lainnya akan mengikuti
For all the forgotten

Untuk semua orang yang terlupakan
For all the unloved

Untuk semua yang tak merasakan cinta
I'm gonna sing this song

Kan kunyanyikan lagu ini

Jumat, 30 Oktober 2015

Angin Sedang Berhembus

Good day readers, semoga para pembaca yang budiman selalu bahagia dan sentosa. Aamiin. Oke, kali ini mbaknya Zaki bakal ngebagiin lagu yang lumayan dapat membuat anda semua semangat dalam menjalani kerasnya hidup di kota. Hehehe. Maklum banyak anak kos disekitaran saya. Hihihi..... Oke, langsung aja disimak liriknya, kalo bagus bolehlah untuk dibuat status palsu setengah hati kujalani cinta karna aku tak suka denganmu..... :-v
 
 
Angin Sedang Berhembus
Voc: JKT 48
 
Di muka Bumi yang hampa dan telah berubah ini
Kehilangan semua kata hanya berdiri dan diam
Darimanakah aku sebaiknya memulainya
Dalam keputusasaan kumencari cahaya

Oh, Tuhan yang ada di suatu tempat
Sekali lagi
Aku mohon bentangkanlah
Dunia yang baru di Bumi ini

Tetap ke masa depan
Angin pun sedang berhembus
Dan terasa di pipi pertanda kehidupan
Meskipun begitu aku
Terus hidup dengan kuat
Ya dari menyusun semua batu bata ini pun
Dimulai sajakah

Luka dari ingatan akan menjadi bekas luka
Di dalam kesakitan akan terlahir kebaikan
Siapa yang sebaiknya kupeluk terlebih dulu
Dalam kehangatan kita bicarakan mimpi

Ya sejumlah air mata tercurah
Kuingin kau membagi beban padaku
Kini ku tak akan berdiam diri

Tetapi ke masa depan
Cinta kan terus berlanjut
Sesama manusia pun pasti saling berharap
Meskipun begitu aku mulai melaju selangkah
Dengan mengambil harapan yang terlupakan di sana
Dimulai sajakah?

Tetapi ke masa depan angin pun sedang berhembus
Jika pejamkan mata pasti akan terasa
Memang ke masa depan lah angin pun sedang berhembus

Walaupun kehilangan semua dan kebingungan
Yang pasti adalah aku berada di tempat ini
Singkirkan semua puing yang halangi jalan kita
Hidup momen ini

Jikalau angin pun tidak lagi berhembus
Tak ada dunia dimana angin menghilang
Di saat apapun bagaikan sedang terus bernafas
Walau hari ini jadi hari yang berat sekalipun

Hal yang kita bisa
Di mulai sajakah


Kamis, 15 Oktober 2015

PENELITIAN PENDIDIKAN “ PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN”

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI………………………………………………………………………  i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…….………………...…………………………..……..  1
1.2 Rumusan masalah……………………….……….…………………...... 1
1.2 Tujuan………………………….……….…………………...…………. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Masalah ………………………………………....……….    2
2.2     Identifikasi Masalah….…………….….……………………………..   2
2.3     Memilih Masalah Penelitian………..…...…………………………...     4
2.4     Perumusan Masalah ……………………………................................    5
2.5     Unsur-Unsur Masalah Penelitian……………………………………     6

BAB III KESIMPULAN…….…………………………….……………………   7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….   8






















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap melakukan penelitian harus mempunyai masalah penelitian yang akan dipecahkan. Perumusan masalah ini bukanlah pekerjaan yang mudah, termasuk bagi peneliti-peneliti yang sudah berpengalaman. Padahal masalah selalu ada di lingkungan sekeliling kita.
Titik tolak penelitian jenis apapun tidak lain bersumber pada masalah. Masalah itu, sewaktu akan mulai memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana, dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainnya akan berpangkal pada perumusan masalah tersebut.
Pemecahan masalah yang dirumuskan dalam penelitian sangat berguna untuk mengatasi kebingungan kita akan suatu hal, untuk memisahkan kemenduaan, untuk mengatasi rintangan atau untuk menutup celah antara kegiatan atau fenomena. Karenanya peneliti harus memilih suatu masalah bagi penelitiannya, dan merumuskannya untuk memperoleh jawaban terhadap masalah tersebut. Karena pentingnya perumusan masalah dalam sebuah penelitian maka saya membuat makalah dengan bahasan perumusan masalah penelitian (research question).

1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
  1. Apa yang dimaksud dengan masalah?
  2. Apa penyebab munculnya masalah?
  3. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah?
  4. Bagaimana cara memilih dan merumuskan masalah?
  5. Apa saja unsur-unsur masalah penelitian?

1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
  1. Untuk mengetahui pengertian masalah?
  2. Untuk mengetahui penyebab munculnya masalah?
  3. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi masalah?
  4. Untuk mengetahui cara memilih dan merumuskan masalah?
  5. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam masalah penelitian?
BAB II
PEMBAHASAN

2.6  Pengertian Masalah
Masalah adalah setiap kesulitan yang mengerakkan manusia untuk memecahkannya (Marzukki, 2005: 20). Sutrisno Hadi mengidentifikasikan permasalahan sebagai perwujudan “ketiadaan, kelangkaan, ketimpangan, ketertinggalan, kejanggalan, ketidakserasian, kemerosotan dan semacamnya”. Seorang peneliti yang berpengalamn akan mudah menemukan permasalahan dari bidang yang ditekuninya; dan seringkali peneliti tersebut menemukan permasalahan secara “naluriah”; tidak dapat menjelaskan bagaimana cara menemukannya.
Menurut Notoatmodjo (2002) masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.

2.7  Identifikasi Masalah
Masalah adalah bagian pentinga dari suatu penelitian, karena masalah membutuhkan suatu proses pemecahan yang sistematis, logis dan ilmiah dengan menerapkan metode ilmiah (scientific method). Proses ilmiah tersebut akan selalu dikembangkan sejak identifikasi masalah. Sebelum melakukan identifikasi suatu masalah, perlu diketahui bagaimana suatu masalah itu timbul? Peneliti perlu mencoba menelusuri bahwa timbulnya masalah berarti ada kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan teori, atau dapat dikatakan ada perbedaan antara yang seharusnya ada dengan kenyataan yang ada.
Adanya perbedaan memunculkan masalah. Masalah tersebut membuat kita harus menelusuri dan mengidentifikasi pentingnya suatu masalah. Identifikasi ini membantu kita untuk menunjukkan tingkat kepentingan masalah. Dengan kata lain terjadinya suatu masalah merupakan dasar bahwa masalah itu berkaitan dengan berbagai faktor risiko penyebab timbulnya masalah tersebut.
Menurut Marzuki (2005: 20-21) ada beberapa sumber yang dapat dikaji untuk menemukan masalah, misalnya:
1.         Bacaan
Terutama laporan hasil penelitian yang mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, karena tidak pernah ada penelitian yang tuntas.
2.         Seminar, diskusi, atau penemuan ilmiah lain
Dengan mengikuti seminar atau diskusi terdapat kemungkinan munculnya masalah-masalah yang perlu penggarapan melalui penelitian.
3.         Pernyataan pemegang otoritas
4.         Pengamatan sepintas
Perjalanan atau peninjauan ke suatu tempat dapat menimbulkan ide untuk melakukan penelitian.
5.         Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi seseorang dapat pula menjadi sumber masalah baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadinya maupun yang berkaitan dengan profesinya.
6.         Perasaan intuitif
Timbul dari konsolidasi atau pengendapan berbagai informasi pada saat orang sedang istirahat atau bangun tidur.
Sedangkan menurut Stonner (Sugiono, 2009: 52-54) ada empat sumber masalah, yaitu:
a.       Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
b.      Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
c.       Ada pengaduan. Dalam suatu organisasi sekolah yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun layanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu.
d.      Ada kompetisi. Adanya kompetisi dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak dimanfaatkan untuk kerja sama.
Berikut ini contoh kasus dalam mengidentifikasi masalah.
Pada tahun 2004, kasus demam berdarah dikota Surabaya meningkat dibandingkan kasus demam berdarah pada tahun 2003. Berdasarkan kejadian ini, maka langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kejadian dan meyakini apakah pernyataan tersebut merupakan suatu masalah dapat diteliti atau tidak. Kesimpulan diambil berdasarkan adanya perbedaan antara kenyataan dan harapan. Kenyataan ditahunn 2004 menunjukkan bahwa kasus demam berdarah meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Langkah kedua yang dilakukan adalah membuat kejadian itu sebagai suatu  masalah penelitian, sedangkan untuk derajat pentingnya ditentukan dengan identifikasi tingkat kegawatan beberapa faktor yang berhubungan degan masalah tersebut. Ulasan tentang faktor-faktor penyebab masalah berkorelasi dengan berkaitan dampak apa yang akan jika masalah tersebut segera diatasi atau ditunda dalam jangka waktu tertentu.

2.8  Memilih Masalah Penelitian
Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian adalah keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri.
Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topic penelitian. Untuk menentukan topik penelitian. Untuk menentukan topik pnelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukantopik penelitian, seseorang peneliti harus terlebihdahulu menanyakan pada diri sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut:
“Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/dikuasainya (manageble topic)”
“Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cukup (obtainable data)?”
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi:
a.       Masalah masih baru
“Baru” dalam hal ini adalah maslah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topic masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian terkini.
b.      Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen atau keperawatan akan meneliti dari gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey dan memang menentukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien.
c.       Praktis
Praktis artinyahasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna.

d.      Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas tetapi juga tidak terlalu sempit.
e.       Sesuai dengan kemampuan peneliti   
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempnyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti.
f.       Sesuai dengan kebijaksaan pemerintah
Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.
g.      Ada yang mendukung
Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh.
                             
2.4 Perumusan Masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Ataupun begitu terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
Perumusan masalah dinyatakan (1) dalam bentuk kalimat tanya, (2) secara padat dan jelas, (3) memungkinkan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan yang terkandung dalam perumusan masalah. Selanjutnya rumusan masalah ini dijabarkan dalam tujuan penelitian dan diteruskan dengan pengajaran hipotesis penelitian. Terdapat bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian, yaitu:
1.    Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih variabel yang berdiri sendiri). Contoh: Seberapa baik kinerja Departemen Pendidikan Nasional?
2.    Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan disiplin kerja guru antara sekolah di Kota dan di Desa? (satu variabel
3.    Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat 3 bentuk hubungan yaitu:
a.    Hubungan simetris yaitu suatu hubungan antara 2 variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Contoh: Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah murid sekolah?
b.    Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Contoh: Seberapa besar tata ruang kelas terhadap efisiensi pembelajaran di SMA?
c.    Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik yaitu hubungan yang saling mempengaruhi. Disini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen. Contoh: Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di Kecamatan Sami. Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi dapat mempengaruhi motivasi.
Dalam rangka merumuskan masalah penelitian, langkah-langkah yang sepatutnya ditempuh adalah sebagai berikut:
1)   Mengenali keberadaan masalah
2)   Menganalisis variabel
3)   Mengidentifikasi variabel
4)   Membuat rumusan masalah
      Contoh: Dikecamatan pulo gadung ditemukan 80% pasangan usia subur yang tercatat pada tahun 1986 mempunyai jumlah anak 7 orang , padahal pemerintah telah menetapkan jumlah anak setiap keluarga paling banyak adalah 3 orang.
2.9  Unsur-Unsur Masalah Penelitian
Unsur-unsur masalah penelitian (Adi, 2014) :
a.       Subyek, yaitu orang atau sekumpulan orang yang melihat atau menetapkan adanya masalah, sehingga merasa perlu untuk mengatasi atau mencari jawaban.
b.      Tujuan (obyektif), yang akan dicapai dari adanya masalah tersebut.
c.       Alternatif, beberapa langkah yang dilakukan pada masalah.
d.      Lingkungan masalah, dalam arti masalah itu tadi merupakan sistem dalam suatu sistem yang lebih luas dan tidak terpisahkan dari lingkungan yang mengitarinya.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
  1. Masalah adalah setiap kesulitan yang mengerakkan manusia untuk memecahkannya.
  2. Masalah adalah bagian penting dari suatu penelitian, karena masalah membutuhkan suatu proses pemecahan yang sistematis, logis dan ilmiah dengan menerapkan metode ilmiah (scientific method).
Beberapa sumber yang dapat dikaji untuk menemukan masalah, misalnya:
a.       Bacaan
b.      Seminar, diskusi, atau penemuan ilmiah lain
c.       Pernyataan pemegang otoritas
d.      Pengamatan sepintas
e.       Pengalaman pribadi
f.       Perasaan intuitif
3.      Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian, yaitu:
a.       Rumusan Masalah Deskriptif
b.      Rumusan Masalah Komparatif
c.       Rumusan Masalah Asosiatif
4.      Memilih masalah penelitian yang layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi:
a.       Masalah masih baru
b.      Aktual
c.       Praktis
d.      Memadai
e.       Sesuai dengan kemampuan peneliti
f.       Sesuai dengan kebijaksaan pemerintah
g.      Ada yang mendukung
5.      Unsur-unsur masalah penelitian menurut (Adi, 2014):
a.       Subyek
b.      Tujuan (obyektif)
c.       Alternatif, beberapa langkah yang dilakukan pada masalah
d.      Lingkungan masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Unsur Unsur dalam Rancangan Penelitian. (Online). (http://ssbelajar.blog spot.co.id/2012/11/unsur-unsur-dalam-rancangan-penelitian.html Diakses pada 13 Oktober 2015).

Aseptianova. 2014. Bahan Ajar Penelitian Pendidikan. Palembang: Sukabina.

Yunus. 2011. Unsur Unsur Penelitian. (Online). (https://thisismeyunus.wordpress.com /2011/12/10/unsur-unsur-penelitian/ Diakses pada 13 Oktober 2015).

Zulkarnain. 2014. Perumusan Masalah. (Online). (http://zkarnain.tripod.com/RUMUSAN. HTM Diakses pada 13 Oktober 2015).