DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… i
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang…….………………...…………………………..…….. 1
1.2
Rumusan masalah……………………….……….…………………...... 1
1.2
Tujuan………………………….……….…………………...…………. 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Masalah ………………………………………....………. 2
2.2 Identifikasi
Masalah….…………….….…………………………….. 2
2.3 Memilih
Masalah Penelitian………..…...…………………………... 4
2.4 Perumusan
Masalah ……………………………................................ 5
2.5 Unsur-Unsur
Masalah Penelitian…………………………………… 6
BAB
III KESIMPULAN…….…………………………….…………………… 7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap melakukan
penelitian harus mempunyai masalah penelitian yang akan dipecahkan. Perumusan
masalah ini bukanlah pekerjaan yang mudah, termasuk bagi peneliti-peneliti yang
sudah berpengalaman. Padahal masalah selalu ada di lingkungan sekeliling kita.
Titik tolak
penelitian jenis apapun tidak lain bersumber pada masalah. Masalah itu, sewaktu
akan mulai memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan
secara jelas, sederhana, dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur
penelitian lainnya akan berpangkal pada perumusan masalah tersebut.
Pemecahan
masalah yang dirumuskan dalam penelitian sangat berguna untuk mengatasi
kebingungan kita akan suatu hal, untuk memisahkan kemenduaan, untuk mengatasi
rintangan atau untuk menutup celah antara kegiatan atau fenomena. Karenanya
peneliti harus memilih suatu masalah bagi penelitiannya, dan merumuskannya
untuk memperoleh jawaban terhadap masalah tersebut. Karena pentingnya perumusan
masalah dalam sebuah penelitian maka saya membuat makalah dengan bahasan
perumusan masalah penelitian (research
question).
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dari makalah ini
adalah:
- Apa yang dimaksud dengan masalah?
- Apa penyebab munculnya masalah?
- Bagaimana cara mengidentifikasi masalah?
- Bagaimana cara memilih dan merumuskan masalah?
- Apa saja unsur-unsur masalah penelitian?
1.3 Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
- Untuk mengetahui pengertian masalah?
- Untuk mengetahui penyebab munculnya masalah?
- Untuk mengetahui cara mengidentifikasi masalah?
- Untuk mengetahui cara memilih dan merumuskan masalah?
- Untuk mengetahui unsur-unsur dalam masalah penelitian?
BAB II
PEMBAHASAN
2.6 Pengertian Masalah
Masalah adalah setiap kesulitan yang mengerakkan
manusia untuk memecahkannya (Marzukki, 2005: 20). Sutrisno Hadi mengidentifikasikan
permasalahan sebagai perwujudan “ketiadaan, kelangkaan, ketimpangan,
ketertinggalan, kejanggalan, ketidakserasian, kemerosotan dan semacamnya”.
Seorang peneliti yang berpengalamn akan mudah menemukan permasalahan dari
bidang yang ditekuninya; dan seringkali peneliti tersebut menemukan
permasalahan secara “naluriah”; tidak dapat menjelaskan bagaimana cara
menemukannya.
Menurut Notoatmodjo (2002) masalah penelitian secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu
hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada
atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.
2.7 Identifikasi Masalah
Masalah adalah bagian
pentinga dari suatu penelitian, karena masalah membutuhkan suatu proses
pemecahan yang sistematis, logis dan ilmiah dengan menerapkan metode ilmiah
(scientific method). Proses ilmiah tersebut akan selalu dikembangkan sejak
identifikasi masalah. Sebelum melakukan identifikasi suatu masalah, perlu diketahui
bagaimana suatu masalah itu timbul? Peneliti perlu mencoba menelusuri bahwa
timbulnya masalah berarti ada kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan
teori, atau dapat dikatakan ada perbedaan antara yang seharusnya ada dengan
kenyataan yang ada.
Adanya perbedaan
memunculkan masalah. Masalah tersebut membuat kita harus menelusuri dan
mengidentifikasi pentingnya suatu masalah. Identifikasi ini membantu kita untuk
menunjukkan tingkat kepentingan masalah. Dengan kata lain terjadinya suatu
masalah merupakan dasar bahwa masalah itu berkaitan dengan berbagai faktor
risiko penyebab timbulnya masalah tersebut.
Menurut Marzuki (2005:
20-21) ada beberapa sumber yang dapat dikaji untuk menemukan masalah, misalnya:
1.
Bacaan
Terutama laporan hasil penelitian yang mencantumkan
rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, karena tidak pernah ada penelitian
yang tuntas.
2.
Seminar,
diskusi, atau penemuan ilmiah lain
Dengan mengikuti seminar atau diskusi terdapat
kemungkinan munculnya masalah-masalah yang perlu penggarapan melalui
penelitian.
3.
Pernyataan
pemegang otoritas
4.
Pengamatan
sepintas
Perjalanan atau peninjauan ke suatu tempat dapat
menimbulkan ide untuk melakukan penelitian.
5.
Pengalaman
pribadi
Pengalaman pribadi seseorang dapat pula menjadi
sumber masalah baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadinya maupun yang
berkaitan dengan profesinya.
6.
Perasaan
intuitif
Timbul dari konsolidasi atau pengendapan berbagai
informasi pada saat orang sedang istirahat atau bangun tidur.
Sedangkan menurut
Stonner (Sugiono, 2009: 52-54) ada empat sumber masalah, yaitu:
a.
Terdapat
penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
b.
Terdapat
penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
c.
Ada pengaduan.
Dalam suatu organisasi sekolah yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata
setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun layanan yang
diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu.
d.
Ada kompetisi.
Adanya kompetisi dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak dimanfaatkan untuk
kerja sama.
Berikut ini contoh kasus
dalam mengidentifikasi masalah.
Pada tahun 2004, kasus
demam berdarah dikota Surabaya meningkat dibandingkan kasus demam berdarah pada
tahun 2003. Berdasarkan kejadian ini, maka langkah pertama yang dilakukan
adalah mengidentifikasi kejadian dan meyakini apakah pernyataan tersebut
merupakan suatu masalah dapat diteliti atau tidak. Kesimpulan diambil
berdasarkan adanya perbedaan antara kenyataan dan harapan. Kenyataan ditahunn
2004 menunjukkan bahwa kasus demam berdarah meningkat jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Langkah kedua yang dilakukan adalah membuat kejadian itu sebagai
suatu masalah penelitian, sedangkan
untuk derajat pentingnya ditentukan dengan identifikasi tingkat kegawatan
beberapa faktor yang berhubungan degan masalah tersebut. Ulasan tentang
faktor-faktor penyebab masalah berkorelasi dengan berkaitan dampak apa yang
akan jika masalah tersebut segera diatasi atau ditunda dalam jangka waktu
tertentu.
2.8 Memilih Masalah Penelitian
Hal yang penting dijadikan pegangan
dalam memilih masalah penelitian adalah keputusan dan penentuan terakhir adalah
terletak pada peneliti itu sendiri.
Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu
peneliti harus menentukan topic penelitian. Untuk menentukan topik penelitian.
Untuk menentukan topik pnelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa
sebelum menentukantopik penelitian, seseorang peneliti harus terlebihdahulu
menanyakan pada diri sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut:
“Apakah topik tersebut dapat
dijangkaunya/dikuasainya (manageble topic)”
“Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia
dengan cukup (obtainable data)?”
Setelah topik ditentukan selanjutnya
peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut.
Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak
dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi:
a. Masalah
masih baru
“Baru” dalam hal ini adalah maslah
tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topic masih
hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum
menentukan masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian
maupun media elektronik tentang penelitian terkini.
b. Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti
benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen atau
keperawatan akan meneliti dari gangguan konsep diri pada pasien yang telah
mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus
melakukan survey dan memang menentukan masalah tersebut, meskipun tidak pada
semua pasien.
c. Praktis
Praktis artinyahasil penelitian harus
bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan
sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna.
d. Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang
lingkupnya, tidak terlalu luas tetapi juga tidak terlalu sempit.
e. Sesuai
dengan kemampuan peneliti
Seseorang yang akan melakukan penelitian
harus mempnyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti.
f. Sesuai
dengan kebijaksaan pemerintah
Masalah-masalah yang bertentangan dengan
kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak
diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya
nanti.
g. Ada
yang mendukung
Setiap penelitian membutuhkan biaya,
sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan
diperoleh.
2.4 Perumusan Masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah.
Jika masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Ataupun begitu terdapat kaitan
erat antara masalah dan rumusan, karena setiap rumusan masalah penelitian harus
didasarkan pada masalah.
Perumusan masalah dinyatakan (1) dalam
bentuk kalimat tanya, (2) secara padat dan jelas, (3) memungkinkan pengumpulan
data untuk menjawab pertanyaan yang terkandung dalam perumusan masalah.
Selanjutnya rumusan masalah ini dijabarkan dalam tujuan penelitian dan
diteruskan dengan pengajaran hipotesis penelitian. Terdapat bentuk-bentuk
rumusan masalah penelitian, yaitu:
1. Rumusan
Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu
rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel
mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih variabel yang berdiri
sendiri). Contoh: Seberapa baik kinerja Departemen
Pendidikan Nasional?
2. Rumusan
Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif adalah
rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau
lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan disiplin kerja guru antara sekolah di
Kota dan di Desa? (satu variabel
3. Rumusan
Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan
masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau
lebih. Terdapat 3 bentuk hubungan yaitu:
a. Hubungan
simetris yaitu suatu hubungan antara 2 variabel atau lebih yang kebetulan
munculnya bersama. Contoh: Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah murid sekolah?
b. Hubungan
kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada variabel independen
(variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Contoh: Seberapa besar
tata ruang kelas terhadap efisiensi pembelajaran di SMA?
c. Hubungan
interaktif/reciprocal/timbal balik yaitu hubungan yang saling mempengaruhi.
Disini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen. Contoh: Hubungan
antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di Kecamatan Sami. Di
sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi dapat
mempengaruhi motivasi.
Dalam rangka merumuskan masalah
penelitian, langkah-langkah yang sepatutnya ditempuh adalah sebagai berikut:
1) Mengenali
keberadaan masalah
2) Menganalisis
variabel
3) Mengidentifikasi
variabel
4) Membuat
rumusan masalah
Contoh:
Dikecamatan pulo gadung ditemukan 80% pasangan usia subur yang tercatat pada
tahun 1986 mempunyai jumlah anak 7 orang , padahal pemerintah telah menetapkan
jumlah anak setiap keluarga paling banyak adalah 3 orang.
2.9 Unsur-Unsur Masalah Penelitian
Unsur-unsur masalah penelitian
(Adi, 2014) :
a. Subyek,
yaitu orang atau sekumpulan orang yang melihat atau menetapkan adanya masalah,
sehingga merasa perlu untuk mengatasi atau mencari jawaban.
b. Tujuan
(obyektif), yang akan dicapai dari adanya masalah tersebut.
c. Alternatif,
beberapa langkah yang dilakukan pada masalah.
d. Lingkungan
masalah, dalam arti masalah itu tadi merupakan sistem dalam suatu sistem yang
lebih luas dan tidak terpisahkan dari lingkungan yang mengitarinya.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
- Masalah
adalah setiap kesulitan yang mengerakkan manusia untuk memecahkannya.
- Masalah adalah bagian penting dari
suatu penelitian, karena masalah membutuhkan suatu proses pemecahan yang sistematis,
logis dan ilmiah dengan menerapkan metode ilmiah (scientific method).
Beberapa sumber yang
dapat dikaji untuk menemukan masalah, misalnya:
a.
Bacaan
b.
Seminar,
diskusi, atau penemuan ilmiah lain
c.
Pernyataan
pemegang otoritas
d.
Pengamatan
sepintas
e.
Pengalaman
pribadi
f.
Perasaan
intuitif
3. Bentuk-bentuk
Rumusan Masalah Penelitian, yaitu:
a. Rumusan
Masalah Deskriptif
b.
Rumusan Masalah Komparatif
c.
Rumusan Masalah Asosiatif
4. Memilih
masalah penelitian yang layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh
Notoatmodjo (2002), meliputi:
a.
Masalah masih baru
b. Aktual
c. Praktis
d. Memadai
e. Sesuai
dengan kemampuan peneliti
f. Sesuai
dengan kebijaksaan pemerintah
g. Ada
yang mendukung
5. Unsur-unsur
masalah penelitian menurut (Adi, 2014):
a. Subyek
b. Tujuan
(obyektif)
c. Alternatif,
beberapa langkah yang dilakukan pada masalah
d. Lingkungan
masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Aseptianova. 2014. Bahan Ajar Penelitian Pendidikan. Palembang: Sukabina.