Rabu, 11 November 2015

Cups November

Sahabat yang super sekaliii,, semoga kalian semua selalu dalam keadaan baik-baik saja. Jangan seperti saya yang saat ini lagi males bangeet ngerjain apa-apa yang berhubungan dengan tugas-tugas kuliah. Ya, seperti yang sudah-sudah "derajat bebas galau" saya itu sangat rendah akhir-akhir ini. Di tahun ini tepatnya beberapa bulan terakhir.
Banyak komplikasi penyakit yang hinggap di diri ini. Tragis. Mau nangis. (nangis di perpustakaan, memalukan sumpah) hanya tuhan, aku dan para sahabatku yang tauh. Bahkan tadi terpaksa skripsi yang sebelumnya ku adopsi untuk dijadikan anak angkat terpaksa dengan berat hati ku kembalikan lagi dengan ibu perpus.

Berikut data hasil observasi yang telah kukumpulkan dari kejadian hari ini.
Pertama, penyakit KuTil (Kurang Teliti), coba aja tadi ngerjain soal itung-itungan lebih jeli.... bla, bla, bla intinya harus teliti. Jangan diulangi lagi!
Kedua, penyakit kram. Buka kram kesemutan melainkan Kurang teRAMpil. Jadi percuma belajar siang-malam fokus siang-malam. Jangan diulangi lagi!
Ketiga, Kurap. Kurang teRAmPil. Lah iyalah inilah cikal-bakal penyakit komplikasi ini. Penyakit yang akhirnya berimbas ke BaTuk (banyak ngantuk) malam jadi siang, siang tetap siang. Tugas, oh tugas. Hmmm, ngeluh pula'. Butuh pencerahan.
Kalo ibarat lirik lagu, mungkin lirik ini lebih tepat mewakili perasaanku saat ini"
"ku ingin marah, melampiaskan"
"tapi ku hanyalah sendiri disini"
"ingin kutunjukkan pada siapa sajaa yang ada"
"bahwa hatiku"
"KECEWA"



Belajar bareng ama temen" udah. Bahkan ngecewain ngajarin adek' yang mau les. Namun, dipending dulu spesial buat hari yang ternyata sangat nyata mengecewakan ini.

Bersahabat selama hampir 4 tahun. Biasanya sayalah yang paling sering liat mereka nangis. Dan hari ini untuk pertama kalinya mata ini special edition mengeluarkan sekretnya. Dan terjun bebas saat aku liat foto ibuku tersayang di wall handphoneku. Mengecewakan = berbanding terbalik dengan usaha kemarin-kemarin.

Sangat butuh pencerahan.
Ternyata salah seorang sahabatku buat status yang akhirnya ia jadikan quote begini bunyinya:
"imbangi kesabaranmu dengan kemampuan untuk menerima. Supaya tidak ada lagi yang kau sesali (emoticon peluk-senyum) #fighting!
(BBM, 2015)

Mungkin bisa sejenak kulupakan kekecewaan tadi. Tapi, harus sampai kapan aku begini terus?
bahkan diri ini sudah tidak bisa lagi menjawab. Mungkin aku kecewa dengan diri sendiri tepatnya. Lelah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar