Ada saat dimana mata melihat namun sebenarnya menerawang
Dan ada saat dimana aku harus terisak sejadi-jadinya
Hanya karena hidup penuh dengan persoalan
Kadang aku butuh sandaran
Namun sayangnya seketika ku tahu
Bahwa sandaran itu hanyalah diriku sendiri
Satu-satunya hal yang bisa kupahami akhir-akhir ini
Diriku yang rapuh
Diriku yang seakan tak bertuan
Berkali-kali kucoba lupakan kesakitanku
Tapi saat segera kuingat ada banyak jiwa yang inginkan aku
segera datangDatang dengan sejuta keberhasilan dalam hidup
Dan sekali lagi
Bagaimana mungkin aku bisa berpura-pura tak tauh asal kesakitanku
Ibu, ayah, adik-adikku yang belum bisa ku bahagiakan
Atau juga mungkin engkau yang disanaYang mungkin juga sudah mendapat yang terbaik
Maaf aku terlalu sering mengecewakan do’a tulus itu
Untuk Sahabatku, kadang aku malu dengan kalian
Diantara kita hanya hidupku yang belum tertataBahkan untuk saat ini,
Di masa ini
Kepingan kesuksesan yang harus segera kurangkai
Telah tertanam jauhDan bila semakin lama kurangkai
Akan membuatku semakin lama untuk menggalinya
Namun akan kupastikan
Kan kulihat akhir dari keputusasaan ini
Kan kulihat akhir dari kerapuhan ini
Atau situasi menyerah
Atau bahkan penderitaan ini
Tuhan bantu aku!
Hanya engkau yang mampu membuatku percaya
Bahwa di dalam dunia ini aku mampu menjadi apa saja yang terbaik
Aku tauh bahwa ada janji indahmu
Untuk yang selalu berusaha dan yakin
Dan saat itu seolah kulihat
Bahwa bahagia sudah ada di depan mata
Izinkan aku melukis semua kebahagian itu
Di dalam relung hati terdalam
#5November2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar