Orang
yang pertama kali menyelidiki perkawinan silang dan menganalisa hasilnya
dengan teliti ialah Gregor Mendel. Ia mengumpulkan beberapa jenis kacang
ercis (Pisum sativum) untuk
dipelajari perbedaannya satu sama lain dan melakukan percobaan perkawinan
silang pada tanaman ercis tersebut, (Gino, 2013).
Pada
saat itu, Mendel belum mengetahui bentuk dan susunan kromosom dan gen
sebagai pembawa sifat. Mendel menyebut bahan keturunan itu sebagai faktor
tertentu. Faktor penentu itu adalah gen. Dengan diketemukannya kromosom
(yaitu benda-benda halus berbentuk batang lurus atau bengkok di dalam
sel), maka Wilhelm Roux berpendapat bahwa kromosom ialah
pembawa sifat keturunan. Pendapat ini diperkuat oleh eksperimen T.
Boveri dan W.S. Sutton (1902) yang membuktikan bahwa gen ialah bagian dari
kromosom. Teori ini dikenal dengan teori kromosom. Kemudian diketahui juga
bahwa gen diwariskan dari orang tua kepada keturunannya lewat gamet atau
sel kelamin, (Gino, 2013).
Beberapa
simbol (tanda) yang sering digunakan dalam mempelajari genetika menurut
(Gino, 2013) yaitu;
P
: induk/parental (orang tua)
F
: keturunan/filial (fillus)
F1
: keturunan pertama
F2
: keturunan kedua
♂:
tanda kelamin jantan
♀:
tanda kelamin betina
Gen biasanya
diberi simbol dengan huruf pertama dari suatu sifat. Gen dominan
dinyatakan dengan huruf besar, sedangkan gen resesif dengan huruf kecil,
misalnya:
T
: simbol untuk gen yang menentukan buah mangga besar
t
: simbol untuk gen yang menentukan buah mangga kecil
Jika
Mangga Buah Besar disilangkan Mangga Buah Kecil, buatlah persilangan dan
tentukan hasil persilangan tersebut sampai generasi ke- 2 (F2).
Langkah-langkah
pengayaan soal:
1. Menentukan
gen genotif buah mangga
Misalnya: Gen untuk buah mangga besar = B (dominan)
Gen untuk buah mangga kecil =
b (resesif)
Gen selalu berpasangan, gen menempati
suatu tempat pada kromosom yaitu di dalam “Lokus”.
Pasangan gen juga harus selaras dan serasi, pasangan gen tersebut dinamakan “Alela”.
Contoh:
B pasangan B menjadi BB
B pasangan b menjadi Bb
b pasangan bb menjadi bb
Gen yang sudah berpasangan akan membentuk
genotif (individu). Genotif BB, genotif Bb dan genotif bb masing-masing akan
membentuk 3 macam genotif yaitu gen BB (gen mangga buah besar), genotif yaitu
gen Bb (gen mangga buah besar), genotif yaitu gen bb (gen mangga buah kecil).
Gen BB atau disebut dengan gen dominan
akan mengalahkan gen yang resesif misalnya gen BB.
Pertanyaannya, ada berapa kemungkinan
persilangan yang terjadi dari persilangan di atas?
1. P1
(Parental) Mangga Besar ><
Mangga Kecil (Fenotif)
BB bb
2. P2(Parental)
Mangga Besar >< Mangga
Kecil (Fenotif)
Bb bb (Genotif)
Istilah:
Genotif
|
:
|
Sifat
pada mahluk hidup yang tidak tampak dan selalu disimbolkan dengan huruf-huruf
|
Fenotif
|
:
|
Sifat
pada mahluk hidup yang diinderai
|
Genotif BB disebut Genotif Homozigot,
sedangkan Bb disebut Genotif Heterozigot.
Homozigot dapat terjadi jika alelnya sama, jika berbeda maka disebut
heterozigot.
Jawaban pada persilangan No. 1
1. P1
(Parental) Mangga Besar ><
Mangga Kecil (Fenotif)
BB bb
Gamet:
B >< b
F1
: Bb
(mangga buah besar heteterozigot sebesar
100%)
Istilah:
Galur
Murni
|
:
|
Individu
bergenotif homozigot, yang apabila disilangkan terus-menerus akan
menghasilkan kualitas yang unggul
|
2. P2(Parental)
Mangga Besar >< Mangga
Kecil (Fenotif)
Bb bb (Genotif)
Gamet:
B >< B
b >< b
F2
: BB : Bb : Bb : bb
1
: 2 :
1
1/4
: 2/4 : 1/4
25% :
50% : 25% (perbandingan genotif
F2)
Pertanyaan:
1. Tentukan:
a. Berapa
banyak macam Genotif
b. Berapa
banyak macam Fenotif
Jawaban:
a. F2:
ada 3 macam Genotif, yaitu BB, Bb, dan bb
b. F2:
ada 2 macam, yaitu mangga buah besar dan mangga buah kecil
2. Dari
persilangan F2, berapa % mangga buah besar yang heterozigot?
Jawaban:
mangga buah besar heterozigot yang dihasilkan sebesar 50%
F2=
BB : Bb : Bb : bb
1
: 2 :
1
1/4 : 2/4
: 1/4
25%
: 50%
: 25%
3. Dari
keturunan F2 yag berbuah besar, berapa % dihasilkan buah besar yang
heterozigot?
Jawaban:
ada 2/3 dari 100%
F2
= BB : Bb
1 : 2
1/3×100 :
2/3×100
30,3%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar