Minggu, 19 Juni 2016

MORFOLOGI BAKTERI||PENGAMATAN BENTUK KOLONI BAKTERI PADA BERBAGAI BENTUK MEDIA

Hanya untuk referensi,
jangan langsung copas bleek ya dek :-)
Semoga membantu
 
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
PERCOBAAN V : MORFOLOGI BAKTERI
“PENGAMATAN BENTUK KOLONI BAKTERI PADA BERBAGAI BENTUK MEDIA
 
 
 
BAB I
PENDAHULUAN
 
A.    Latar Belakang
Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik (makhluk halus). Kebanyakan bersel satu atau uniseluler .
Untuk mengetahui morfologi suatu bakteri, kita perlu mengetahui bentuk morfologi dari bakteri tersebut . Kegiatan ini merupakan tindakan pertama kali jika ingin mempelajari suatu jenis bakteri lebih lanjut, khususnya untuk tujuan identifikasi. Setelah mendapatkan kultur murni maka biakan yang diinginkan ditumbuhkan ke berbagai bentuk media untuk dikenali ciri koloninya.
Berdasarkan atas bentuk medium dan cara menanamnya dapat dibedakan menjadi tiga :
a)      Biakan agar tegak (agar deep culture)
b)      Biakan agar miring (agar slant culture)
c)      Biakan cair (broth culture)
Untuk menumbuhkan bakteri pada medium kita perlu melakukan teknik isolasi dan inokulasi. Isolasi merupakan cara pemindahan bakteri dari lingkungan ke media. Sedangkan inokulasi merupakan pemindahan bakteri dari media ke media.
 
 
B.     Tujuan
Mengenal bentuk pertumbuhan koloni bakteri pada berbagai bentuk media.
 
 
 
 
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 
A.    Hari/Tanggal, Judul
Hari                       : Jum’at
Tanggal                 : 01 November 2013
Tempat                  : Laboratorium Biologi, FKIP UMP
 
B.     Alat dan Bahan
1.   Alat-alat yang digunakan pada saat parktikum mikrobiologi yaitu :
a)   Cawan petri steril
b)   Ose bulat
c)   Ose lurus
2.      Bahan yang digunakan pada saat praktikum mikrobiologi yaitu:
a)   Biakan murni Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang ditumbuhkan pada media nutrient agar miring 24 jam.
b)      Media : Nutrien padat (nutrient agar miring dan nutrient agar tegak), nutrient broth
c)      Sampel air
d)     Air lokal ( kemasan)
e)      Air galon
f)       Air matang
 
C.      Cara kerja
1.      Inokulasi secara aseptis :
a)Biakan murni Escherichia coli ke dalam medium nutrient agar pada cawan petri.
b)   Inokulasi secara aseptis biakan murni Bacillus thurigensis ke dalam medium nutrient agar miring.
c)Inokulasi secara aseptis bakteri Stafilococcus aureus ke dalam medium nutrient broth.
 
Isolasi bakteri udara pada nutrient agar (NA)
a)   Isolasi bakteri udara pada media nutrient agar dengan cara membuka petri yang telah dituangi medium agar selama 5 menit. Kemudian petri ditutup kembali dan dibungkus dengan  kertas sampul
b)   Inkubasi semua kultur selama 24-48 jam
c)   Amati dan gambar
d)  Pengamatan bentuk koloni setelah diinkubasi selama 24-48 jam
 
2.      Pengamatan bentuk pertumbuhan koloni pada medium agar tegak dan miring.
Gambarlah bentuk koloni beserta keterangan-keterangan sebagai berikut :
a)   Bentuk pertumbuhan koloni yang terjadi
b)   Kenampakan dari samping (Elevasi)
c)    Kenampakan kilat (Luster)
d)   Tofografi
e)   Warna (chromogenesis)
f)    Ciri-ciri optik, dan
g)    Bau
 
Pengamatan pertumbuhan bakteri pada medium nutrient cair (NB) : Perhatikan pertumbuhan koloninya, gambar sera beri keterangan singkat tentang :
a)Pertumbuhan bakteri
b)      Amati bentuk pertumbuhan di permukaan medium
c)Apabila tumbuh merata keseluruh medium, amati : (kekeruhannya, bau, endapan, dan tentukan sifat bakteri).
d)     Amati berbagai macam bentuk koloni yang tumbuh pada media di dalam cawan petri dan gambar koloni tersebut dengan urutan (searah jarum jam) sebagai berikut :
1)   Bentuk koloni sesuai dengan keterangan
2)   Permukaan koloni licin, kasar, membentuk lingkaran-lingkaran yang konsentris, seperti sisir yang radier
3)   Warna koloni seperti pengamatan pada agar miring
4)   Kenampakan dari samping (elevasi)
5)   Bentuk tepi koloni
6)   Bentuk struktur dalam
7)   Konsistensi
8)   Warna pigmen yang menyebabkan perubahan warna
 
Langkah –langkah untuk  Isolasi Bakteri Udara
a)   Siapkan cawan petri yang sudah terdapat medium nutrien agar (NA).
b)   Buka tutup petri yang sudah terdapat medium nutrient agar selama 10 menit.
c)   Setelah 10 menit, kemudian petri ditutup kembali dan dibungkus oleh kertas sampul.
d)  Inkubasi selama 24-48 jam.
                            
Langkah – langkah untuk Inokulasi Secara Aseptis Biakan Murni Escherichia coli ke dalam Media Cawan Petri
a)   Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b)   Ambil sampel bakteri Escherichia coli dengan menggunakan kawat ose bulat.
c)   Goreskan sampel tersebut pada cawan petri yang sudah terdapat nutrien agar.
d)  Bungkus cawan petri dengan kertas sampul dan kemudian diinkubasi.
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 3.1 Pengamatan Bentuk Pertumbuhan Koloni Bakteri Pada Medium NA
 
Gambar
 
Medium
Bentuk pertumbuhan
Form
Elevation
Struktur
dalam
Margin
warna
 
 
Gambar 3.1   Bakteri hasil isolasi udara
 
NA pada cawan petri
 
Puncti
form
 
Flat
 
Trans
parant
 
undulate
 
Putih
 
 
Gambar 3.2  Bakteri E. coli
 
NA pada cawan petri
 
Filamen
tous
 
raised
 
Granular
 
Undulate
 
Putih
Gambar 3.3   Bakteri Bacillus thuringensis
 
NA
miring
 
Effuse
 
Convex
 
Smooth dan finely granular
 
Entire
 
putih keku
ning -
kuni
ngan
 
 
Tabel 3.2 Pengamatan Bentuk Pertumbuhan Koloni Bakteri Pada Medium NB
 
Gambar
BENTUK PERTUMBUHAN
Pertumbuhan
Bentuk selaput
Kekeruhan
Endapan
Sifat bakteri
Bau
 
Gambar 3.4  Bakteri Stafilococcus aureus
 
Menutupi permukaan medium
 
Ring
 
Sedikit
 
Tidak ada endapan
 
Aerob
 
Tidak berbau
 
B.     Pembahasan
Bakteri juga dapat dibedakan berdasarkan tipe-tipe koloninya. Setiap jenis bakteri berkoloni dan membentuk morfologi koloni yang berbeda-beda. Klasifikasi bentuk morfologi koloni ini dapat dibedakan berdasarkan warna, bentuk , tepian dan elevasi koloni bakteri tersebut, serta ciri - ciri morfologi yang lainnya.
 
Tabel 3.3 Bentuk Pertumbuhan  Koloni Bakteri
Hedi Utomo (1985:66) dan Utami (2008) menyebutkan beberapa ciri-ciri morfologi koloni bakteri sebagai dasar klasifikasi bakteri berdasarkan morfologi koloninya, yaitu:
1.      Bentuk
Bentuk-bentuk koloni bakteri antara lain:


a)   Bundar
b)   Bundar dengan tepian kerang
c)   Bundar dengan tepian timbul
d)  Keriput
e)   Konsentris
f)    Tak beraturan dan menyebar
g)   Berbenang-benang
h)   Bentuk L
i)     Bundar, tepian menyebar
j)     Rizoid
k)   Kompleks


2.       Tepian, antara lain:


a)   Licin
b)   Berumbai
c)   Berlekuk
d)  Tak berarturan
e)   Silliut
f)     Bercabang
g)   Seperti benang wol
h)   Seperti ikal rambut


3.     Elevasi, antara lain:


a)   Datar
b)   Timbul
c)   Cembung
d)  Berbukit-bukit
e)   Tumbuh kedalam medium
f)    Seperti kawah


 

Bakteri Bacillus thuringiensis memiliki pigmentasi koloni berwarna putih kekuningan (cream ) dengan garis pinggir koloni yang rata. Dari topografi koloni, bakteri jenis ini datar dan ukurannya relatif besar.

Bakteri isolasi udara memiliki ciri-ciri koloni yang sama dengan Bacillus thuringiensis dalam hal elevasi, namun berbeda dalam ciri-ciri warna dan ukuran yang berbeda, yaitu pada bakteri ini tidak terjadi perubahan warna dan elevasi punctiform dan ukuran koloni yang relatif kecil.

Sedangkan, E Coli yang diidentifikasi memiliki ciri-ciri koloni berwarna pink dan putih ( kemerahan ), bentuk koloni yang filamentous, dan memiliki struktur dalam yang transparan. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif (+) yang bersifat aerob fakultatif dan tidak menghasilkan spora. 

Bakteri ini diujikan pada dengan medium NB, berdasarkan pengamatan pertumbuhannya menutupi permukaan medium, dengan bentuk pertumbuhan seperti cincin / melekat ( ring ). Bakteri ini memiliki sedikit kekeruhan dan tidak memiliki bau dan endapan.

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

 

A.    Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dapat disimppulkan bahwa:

Bentuk – bentuk koloni bakteri tidaklah sama.

Setiap jenis bakteri berkoloni akan membentuk morfologi koloni yang berbeda-beda pula.

Bakteri gram positif, bersifat aerob fakultatif dan tidak menghasilkan spora.

 

B.     Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1.   Upayakan terlebuh dahulu kebersihan dan sterilisasi parktikan sebelum melakukan praktikum agar tidak terjadi kontaminasi.

2.   Praktikan harus lebih memahami prosedur praktikum agar sesuai dengan  tujuan dari palaksanaan praktikum.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Pelczar    et   al   ,  201  .  Dasar   -  dasar   Mikrobiologi   .  Jakarta  :   UI     Press    .

Meinar     ardi     .       2013     .     Bentuk    Koloni    Bakteri     .     ( Online )             .

http://ardhimeinar.blogspot.com                     diakses pada 13 November 2013

 

Husada Rike Dian . 2012 . Menentukan jenis bakteri  dari hasil pengamatan .

(Online) . http://rikedianhusada.blogspot.com/p/menentukan-jenis-bakteri-dan-hasil.html                                                  diakses pada 14 November 2013

 

 

 

 

1 komentar: