jangan langsung copas bleek ya dek :-)
Semoga membantu
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
PERCOBAAN V : MORFOLOGI BAKTERI
“PENGAMATAN BENTUK KOLONI BAKTERI PADA BERBAGAI
BENTUK MEDIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dunia mikroorganisme terdiri dari
berbagai kelompok jasad renik (makhluk halus). Kebanyakan bersel satu atau
uniseluler .
Untuk mengetahui morfologi suatu
bakteri, kita perlu mengetahui bentuk morfologi dari bakteri tersebut . Kegiatan
ini merupakan tindakan pertama kali jika ingin mempelajari suatu jenis bakteri
lebih lanjut, khususnya untuk tujuan identifikasi. Setelah mendapatkan kultur
murni maka biakan yang diinginkan ditumbuhkan ke berbagai bentuk media untuk dikenali
ciri koloninya.
Berdasarkan atas bentuk medium dan
cara menanamnya dapat dibedakan menjadi tiga :
a) Biakan
agar tegak (agar deep culture)
b) Biakan
agar miring (agar slant culture)
c) Biakan
cair (broth culture)
Untuk menumbuhkan bakteri pada
medium kita perlu melakukan teknik isolasi dan inokulasi. Isolasi merupakan
cara pemindahan bakteri dari lingkungan ke media. Sedangkan inokulasi merupakan
pemindahan bakteri dari media ke media.
B. Tujuan
Mengenal bentuk pertumbuhan koloni bakteri pada
berbagai bentuk media.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hari/Tanggal,
Judul
Hari :
Jum’at
Tanggal :
01 November 2013
Tempat :
Laboratorium Biologi, FKIP UMP
B. Alat
dan Bahan
1. Alat-alat
yang digunakan pada saat parktikum mikrobiologi yaitu :
a) Cawan
petri steril
b) Ose
bulat
c) Ose
lurus
2. Bahan
yang digunakan pada saat praktikum mikrobiologi yaitu:
a) Biakan
murni Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus yang ditumbuhkan pada media nutrient agar miring 24 jam.
b) Media
: Nutrien padat (nutrient agar miring dan nutrient agar tegak), nutrient broth
c) Sampel
air
d) Air
lokal ( kemasan)
e) Air
galon
f) Air
matang
C. Cara kerja
1.
Inokulasi secara
aseptis :
a)Biakan
murni Escherichia coli ke dalam
medium nutrient agar pada cawan petri.
b) Inokulasi
secara aseptis biakan murni Bacillus
thurigensis ke dalam medium nutrient agar miring.
c)Inokulasi
secara aseptis bakteri Stafilococcus
aureus ke dalam medium nutrient broth.
Isolasi bakteri udara pada nutrient agar (NA)
a) Isolasi
bakteri udara pada media nutrient agar dengan cara membuka petri yang telah dituangi
medium agar selama 5 menit. Kemudian petri ditutup kembali dan dibungkus
dengan kertas sampul
b) Inkubasi
semua kultur selama 24-48 jam
c) Amati
dan gambar
d) Pengamatan
bentuk koloni setelah diinkubasi selama 24-48 jam
2. Pengamatan
bentuk pertumbuhan koloni pada medium agar tegak dan miring.
Gambarlah bentuk koloni beserta
keterangan-keterangan sebagai berikut :
a) Bentuk
pertumbuhan koloni yang terjadi
b) Kenampakan
dari samping (Elevasi)
c) Kenampakan kilat (Luster)
d) Tofografi
e) Warna
(chromogenesis)
f) Ciri-ciri
optik, dan
g) Bau
Pengamatan pertumbuhan bakteri pada medium nutrient
cair (NB) : Perhatikan pertumbuhan koloninya, gambar sera beri keterangan
singkat tentang :
a)Pertumbuhan
bakteri
b) Amati
bentuk pertumbuhan di permukaan medium
c)Apabila
tumbuh merata keseluruh medium, amati : (kekeruhannya, bau, endapan, dan
tentukan sifat bakteri).
d) Amati
berbagai macam bentuk koloni yang tumbuh pada media di dalam cawan petri dan
gambar koloni tersebut dengan urutan (searah jarum jam) sebagai berikut :
1) Bentuk
koloni sesuai dengan keterangan
2) Permukaan
koloni licin, kasar, membentuk lingkaran-lingkaran yang konsentris, seperti
sisir yang radier
3) Warna
koloni seperti pengamatan pada agar miring
4) Kenampakan
dari samping (elevasi)
5) Bentuk
tepi koloni
6) Bentuk
struktur dalam
7) Konsistensi
8) Warna
pigmen yang menyebabkan perubahan warna
Langkah –langkah untuk Isolasi Bakteri Udara
a) Siapkan
cawan petri yang sudah terdapat medium nutrien agar (NA).
b) Buka
tutup petri yang sudah terdapat medium nutrient agar selama 10 menit.
c) Setelah
10 menit, kemudian petri ditutup kembali dan dibungkus oleh kertas sampul.
d) Inkubasi
selama 24-48 jam.
Langkah
– langkah untuk Inokulasi Secara Aseptis Biakan Murni Escherichia coli ke dalam Media Cawan Petri
a) Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Ambil
sampel bakteri Escherichia coli
dengan menggunakan kawat ose bulat.
c) Goreskan
sampel tersebut pada cawan petri yang sudah terdapat nutrien agar.
d) Bungkus
cawan petri dengan kertas sampul dan kemudian diinkubasi.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 3.1
Pengamatan Bentuk Pertumbuhan Koloni Bakteri Pada Medium NA
Gambar
|
Medium
|
Bentuk
pertumbuhan
|
||||
Form
|
Elevation
|
Struktur
dalam
|
Margin
|
warna
|
||
Gambar 3.1 Bakteri
hasil isolasi udara
|
NA pada
cawan petri
|
Puncti
form
|
Flat
|
Trans
parant
|
undulate
|
Putih
|
Gambar 3.2 Bakteri E.
coli
|
NA
pada cawan petri
|
Filamen
tous
|
raised
|
Granular
|
Undulate
|
Putih
|
Gambar 3.3 Bakteri
Bacillus thuringensis
|
NA
miring
|
Effuse
|
Convex
|
Smooth
dan finely granular
|
Entire
|
putih keku
ning -
kuni
ngan
|
Tabel 3.2
Pengamatan Bentuk Pertumbuhan Koloni Bakteri Pada Medium NB
Gambar
|
BENTUK
PERTUMBUHAN
|
|||||
Pertumbuhan
|
Bentuk
selaput
|
Kekeruhan
|
Endapan
|
Sifat
bakteri
|
Bau
|
|
Gambar 3.4 Bakteri Stafilococcus
aureus
|
Menutupi
permukaan medium
|
Ring
|
Sedikit
|
Tidak
ada endapan
|
Aerob
|
Tidak
berbau
|
B. Pembahasan
Bakteri juga dapat dibedakan
berdasarkan tipe-tipe koloninya. Setiap jenis bakteri berkoloni dan membentuk
morfologi koloni yang berbeda-beda. Klasifikasi bentuk morfologi koloni ini
dapat dibedakan berdasarkan warna, bentuk , tepian dan elevasi koloni bakteri
tersebut, serta ciri - ciri morfologi yang lainnya.
Tabel 3.3
Bentuk Pertumbuhan Koloni Bakteri
Hedi Utomo (1985:66) dan Utami
(2008) menyebutkan beberapa ciri-ciri morfologi koloni bakteri sebagai dasar
klasifikasi bakteri berdasarkan morfologi koloninya, yaitu:
1. Bentuk
Bentuk-bentuk
koloni bakteri antara lain:
a) Bundar
b) Bundar
dengan tepian kerang
c) Bundar
dengan tepian timbul
d) Keriput
e) Konsentris
f) Tak
beraturan dan menyebar
g) Berbenang-benang
h) Bentuk
L
i) Bundar,
tepian menyebar
j) Rizoid
k) Kompleks
2. Tepian,
antara lain:
a) Licin
b) Berumbai
c) Berlekuk
d) Tak
berarturan
e) Silliut
f) Bercabang
g) Seperti
benang wol
h) Seperti
ikal rambut
3. Elevasi,
antara lain:
a) Datar
b) Timbul
c) Cembung
d) Berbukit-bukit
e) Tumbuh
kedalam medium
f) Seperti
kawah
Bakteri Bacillus
thuringiensis memiliki pigmentasi koloni berwarna putih kekuningan (cream )
dengan garis pinggir koloni yang rata. Dari topografi koloni, bakteri jenis ini
datar dan ukurannya relatif besar.
Bakteri isolasi udara memiliki ciri-ciri koloni yang
sama dengan Bacillus thuringiensis
dalam hal elevasi, namun berbeda dalam ciri-ciri warna dan ukuran yang berbeda,
yaitu pada bakteri ini tidak terjadi perubahan warna dan elevasi punctiform dan
ukuran koloni yang relatif kecil.
Sedangkan, E
Coli yang diidentifikasi memiliki ciri-ciri koloni berwarna pink dan putih
( kemerahan ), bentuk koloni yang filamentous, dan memiliki struktur dalam yang
transparan. Bakteri Staphylococcus aureus
merupakan bakteri Gram positif (+) yang bersifat aerob fakultatif dan tidak
menghasilkan spora.
Bakteri ini
diujikan pada dengan medium NB,
berdasarkan pengamatan pertumbuhannya menutupi permukaan medium, dengan bentuk
pertumbuhan seperti cincin / melekat ( ring ). Bakteri ini memiliki sedikit
kekeruhan dan tidak memiliki bau dan endapan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil
pengamatan dapat disimppulkan bahwa:
Bentuk –
bentuk koloni bakteri tidaklah sama.
Setiap jenis bakteri berkoloni akan membentuk
morfologi koloni yang berbeda-beda pula.
Bakteri gram positif, bersifat aerob fakultatif dan
tidak menghasilkan spora.
B. Saran
Adapun
saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Upayakan terlebuh dahulu kebersihan
dan sterilisasi parktikan sebelum melakukan praktikum agar tidak terjadi kontaminasi.
2. Praktikan
harus lebih memahami prosedur praktikum agar sesuai dengan tujuan dari palaksanaan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Pelczar et al , 201 . Dasar - dasar
Mikrobiologi . Jakarta : UI Press .
Meinar ardi
. 2013 . Bentuk
Koloni Bakteri .
( Online ) .
http://ardhimeinar.blogspot.com diakses pada 13 November
2013
Husada Rike Dian
. 2012 . Menentukan jenis bakteri dari hasil pengamatan .
(Online)
. http://rikedianhusada.blogspot.com/p/menentukan-jenis-bakteri-dan-hasil.html diakses pada 14 November
2013
Maaf, daftar pustakanya kurang lengkap ya.
BalasHapus