Mengukur
Produktivitas Tanaman
Produktivitas
primer adalah laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya energi dari
senyawa-senyawa anorganik. Jumlah seluruh bahan organik (biomassa) yang
terbentuk dalam proses produktivitas dinamakan produktivitas primer kotor atau
produksi kotor, (Hidayah, 2014).
Produktivitas
primer merupakan laju penambatan energi yang dilakukan oleh produsen. Menurut
Campbell (2002), Produktivitas primer menunjukkan Jumlah energi cahaya yang
diubah menjadi energy kimia oleh autotrof suatu ekosistem selama suatu periode
waktu tertentu, (Hidayah, 2014).
Total
produktivitas primer dikenal sebagai produktivitas primer kotor gross primary productivity (GPP). Tidak
semua hasil produktivitas ini disimpan sebagai bahan organik pada tubuh
organisme produsen atau pada tumbuhan yang sedang tumbuh, karena organisme
tersebut menggunakan sebagian molekul tersebut sebagai bahan bakar organik
dalam respirasinya. Dengan demikian, Produktivitas primer bersih net primary productivity (NPP) sama
dengan produktivitas primer kotor dikurangi energi yang digunakan oleh produsen
untuk respirasi (Rs): NPP = GPP – Rs
Prosedur
pengukuran produktivitas primer dapat dilakukan secara kuantitas dan kualitas,
kuantitas dapat diukur dengan menggunakan metode klorofil-a dan kepadatan
plankton. Prinsip analisis:
a. Fitoplankton
(debris tumbuhan) dipekatkan melalui filtrasi dengan membran filter
b.
Pigmen
yang terkandung diekstraksi dengan aceton, dan konsentrasi klorofil-a diukur
dengan spektrofotometri
Sedangkan
kualitas dapat diketahui dengan menentukan index diversitas (ID). Adapun metode
pengukuran klorofil-a adalah sebagai berikut :
1.
Prosedur Analisis Klorofil-a :
a. Menyiapkan
kertas filter
b. Menuangkan
MgCO3 pada filter kemudian divacum untuk menghisap cairan 100
ml air yang mengandung sample divacum
c. Kertas
filter dilipat dan ditambahkan 5 ml aceton 95% kemudian digerus dengan alatteflon
pestle
d. Menambahkan
lagi aceton sebnyak 3,5 ml kemudian digerus
e. Hasil
gerusan masukkan kedalam tabung reaksi, tutup dengan aluminium foil dan
dibiarkan semalam
f. Sentrifuse
tabung reaksi pada 2000 – 3000 rpm, selama 10 menit
g. Memindahkan
ke kuvet supernatannya, sentrifuse lagi pada 300 – 500 rpm selama 5 menit
h. Mengukur
absorsi pada panjang gelombang 665 nm dan 750 nm (sebelumnya spektrofotometer
diset pada absoransi 0,000 dengan aceton 95%)
i.
Hitung dengan rumus :
Konsentrasi
Chlorofil a (Mg/l) = 11,9 (A665 – A750) x V/L x
1000/S
Dimana:
A665 = Absorbansi pada panjang gelombang 665
A750 = Absorbansi pada panjang gelombang 750
V = Ekstraksi aceton yang diperoleh
L = Panjang lintasan cahaya pada cairan dalam kuvet
(cm)
S = Volume sampel yang difiltrasi
2.
Perhitungan Kepadatan Plankton
Menurut Tim Asisten Planktonologi
(2010), prosedur perhitungan kepadatan plankton sebagai berikut :
a. Dibersihkan
obyek glass dan cover glass dengan aquadest dan dikeringkan dengan tissue
b. Diteteskan
sampel pada obyek glass
c. Ditutup
dengan cover glass, jangan sampai ada gelembung
d. Diamati
di bawah mikroskop
e. Diamati
bidang plankton pada bidang 1:5
f. Dihitung
jumlah plankton
g. Dihitung
total kepadatan plankton (sel/liter atau ind/liter) dengan persamaan modifikasi
Lackey Drop : N = ((T.V) / (L.v.p.W)) x n
Dimana:
T
: Luas cover glass (mm2)
V
: Volume konsentrat plankton dalam botol plankton
L
: Luas lapang pandang dalam mikroskop (mm2)
v
: Volume konsentrat plankton di bawah cover glass
p
: Jumlah lapang pandang
W
: Volume air sample yang disaring
N
: Jumlah plankton dalam sel/liter atau ind/liter
n
: Jumlaah plankton dalam bidang pandang
Prosedur
perhitungan produktivitas primer secara kualitas yaitu dengan menggunakan Index
Diversitas (index keragaman), yang dihitung dengan menggunakan rumus indeks
diversity Shannon & Wiener (H’) sebagai berikut
Dimana:
H’ = index
diversitas
Pi = proporsi
spesies ke-I terhadap jumlah total
ni = jumlah
sel/ekor dari taksa biota i
N = jumlah
sel/ekor dari taksa biota di dalam sampel
Menurut
(Alit, 2011) produktivitas harus diukur selama waktu yang tepat , karena
terdapat perbedaan metabolisme selama siang dan malam hari. Perbedaan
metabolisme juga terjadi antar musim, oleh sebab itu disarankan pengukuran
energi ini dalam skala tahunan. Beberapa cara penentuan
produktivitas primer adalah sebagai berikut:
a. Metode
penuaian
Cara ini di tentukan berdasarkan berat
pertumbuhan dari tumbuhan. Dapat dinyatakan secara langsung berat keringnya
atau kalori yang terkandung, tetapi keduanya dinyatakan dalam luas dan priode
waktu tertentu. Metode ini mengukur produktivitas primer bersih. Metode
penuaian ini sangat cocok dan baik pada ekosistem daratan, dan biasanya untuk
vegetasi yang sederhana. Tetapi dapat pula di gunakan untuk ekosistem lainya
dengan syarat tumbuhan tahunan predominan dan tidak terdapat rerumputan. Untuk
ini paling baik mencuplik produktivitas pada satu seri percontohan (cuplikan )selama
satu musim tumbuh. Metode ini merupakan metode paling awal dalam mengukur produktivitas
primer. Caranya adalah dengan memotong bagian tanaman yang berada diatas
permukaan tanah, baik pada tumbuhan yang tumbuh di tanah maupun yang didalam
air. Bagian yang di potong selanjutnya dipanaskan sampai seluruh airnya hilang
atau beratnya konstan. Materi tersebut ditimbang, dan prodiktivitas primer di
nyatakan dalam biomassa per unit area per unit waktu, misalnya sebagai gram
berat kering/ m2 /tahun.metode ini menunjukkan perubahan berat kering
selama priode waktu tertentu. Metode penuian memeng tidak cocok untuk mengukur
produktivitas primer fitoplankton, karena ada beberapa kesalahan misalnya
perubahan biomasa yang terjadi tidak hanya diakibatkan oleh produktivitas
tetapi juga berkurangnya fitoplankton oleh hewan – hewan pada tropik
diatasnya, atau mungkin jumlah fitoplankton berubah karena gerakan air dan
pengadukan.
Metode penuaian ini sangat sederhana,
meskipun memiliki potensi – potensi kesalahan- kesalahan : sistim akar harus
termasuk dalam perhitungan, dan adanya hewan herbivora.
b.
Metode penentuan oksigen
Oksigen merupakan hasil sampingan dari
fotosintesis, sehingga ada hubungan erat antara produktifvitas dengan oksigan
yang di hasilkan oleh tumbuhan. Tetapi harus di ingat sebagian oksigen di
manfaatkan oleh tumbuhan tersebut dalam proses respirasi, dan harus di
perhitungkan dalam penentuan produktivitas.
Metode ini sangat cocok dalam menentukan
produktivitas primer ekosistem perairan, dengan fitoplankton sebagai
produsennya. Dua contoh air yang mengandung ganggang di ambil pada kedalaman
yang relatif sama. Satu contoh di simpan di dalam botol bening dan satunya lagi
pada botol yang di cat hitam. Kandungan oksigen dari kedua botol tadi
sebelumnya ditentukan, kemudian di simpan dalam air yang sesuai dengan
kedalaman dan tempat pengambilan air tadi. Kedua botol tadi di biarkan selama
satu sampai 12 jam. Selama itu akan terjadi perubahan kandungan oksigen di
kedua botol tadi. Pada botol yang hitam terjadi proses respirasi yang
menggunakan oksigen, sedangkan pada botol yang bening akan terjadi baik
fotosintesis maupun respirasi. Diasumsikan respirasi pada kedua botol relatif
sama. Dengan demikian produktivitas pada ganggang dapat di tentukan.
Metode-metode ini memiliki
kelemahan-kelemahan, yaitu hanya dapat di lakukan pada produsen mikro dan asumsi
respirasi pada kedua botol tadi sama adalah kurang tepat.
c. Metode
pengukuran karbondioksida
Karbondioksida yang di pakai dalam
fotosintesis oleh tumbuhan dapat di pergunakan sebagai indikasi untuk
produktivitas primer. Dalam hal ini seperti juga pada metode penentuan oksigen
proses respirasi harus di perhitungkan. Metode ini cocok untuk tumbuhan darat
dan dapat di pakai pada suatu organ daun, seluruh bagian tumbuhan dan bahkan
satu komunitas tumbuhan. Ada dua tehnik atau metode utama yaitu:
1) Metode
ruang tertutup
Biasanya di gunakan untuk sebagian atau
seluruh tumbuhan kecil (herba,perdu pendek). Dua contoh di pilih dan di
usahakan satu sama lainnya relatif sama. Satu contoh di simpan dalam kontainer
bening dan satunya lagi di simpan dalam kontainer gelap (tertutup lapisan
hitam). Udara dibiarkan keluar- masuk pada kedua kontainer melalui pipa yang
sudah di atur sedenikian rupa dan mempergunakan pengisapan udara dengan
kecepatan aliran udara tertentu. Konsentrasi karbondioksida yang masuk dan
keluar kontainer di pantau. Dengan cara ini karbondioksida yang di pakai dalam
fotosintesis dapat dihitung, yaitu sama dengan jumlah yang di hasilkan dalam
kontainerr gelap di tambah dengan jumlah yang di pakai dalam kontainer bening/terang.
Dalam kontainer gelap terdapat produksi karbondioksida sebagai hasil respirasi,
dan pada kontainer bening karbondioksida di pakai dalam proses fotosintesis
daan juga adanya produksi akibat adanya respirasi. Metode ini juga memiliki
kelemahan seperti pada metode dengan penentuan oksigen dan meningkatnya suhu
dalam kontainer (seperti rumah kaca) sehingga mempengaruhi proses fotosintesis
dan respirasi.
2) Metode
aerodinamika
Metode ini maksudnya menutupi
kelemahan-kelemahan pada metode ruang tertutup. Karbondiaksida yang diukur
diambil dari sensor yang di pasang pada tabung tegak dalam komunitas, dan
satunya lagi di pasang lebih tinggi dari tumbuhan. Perubahan konsentrasi
karbondioksida di atas dan didalam komunitas dapat di pakai sebagai indikasi
dari produktivitas. Pada malam hari konsentrasi karbondioksida akan meningkat
akibat terjadi respirasi, sedangkan pada siang hari konsentrasi akan menurun
akibat proses fotosintesis. Perbandingan konsentrasi ini merupakan indikasi
berapa banyak karbon dioksida yang di manfaatkan dalam fotosintesis.
d. Metode
radioaktif
Materi aktif yang dapat di identifikasi
radiasinya di masukkan dalam sistem. Misalnya karbon aktif (C14)
dapat di introduksi melalui suplai karbondioksida yang nantinya di asimilasikan
oleh tumbuhan dan di pantau untuk mendapatkan perkiraan produktivitas. Tehnik
ini sangat mahal dan memerlukan peralatan yang canggih, tetapi memiliki
kelebihan dari metode lainya, yaitu dapat di pakai dalam berbagai tipe
ekosistem tanpa melakukan penghancuran terhadap ekosistem.
DAFTAR PUSTAKA
Alit.
2011. Metode Penentuan Produktivitas
Primer. (Online). http://alitadisanjaya.blogspot.com/2011/03/metode-penentuan-produktivitas-primer.html Diakses pada 5
April 2015
Hidayah
Nur. 2014. Makalah Produktifitas Primer.
(Online). https://nurhidayah15.wordpress.com/2014/02/28/makalah-produktifitas-primer/
Diakses
pada 4 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar